PENGERTIAN DAN DEFINISI HAKIKAT ATAU HAKEKAT



Pengertian Hakikat




Kata hakikat (Haqiqat)  merupakan kata benda yang berasal dari bahasa Arab  “Al-Haqq”, jika dalam bahasa indonesia merupakan kata pokok yaitu “hak“ yang  memiliki arti milik, kepunyaan, kebenaran, atau yang benar-benar ada, sedangkan menurut etimologi Hakikat mempunyai arti yaitu inti sesuatu, puncak atau sumber dari segala sesuatu.




Menurut bahasa, hakikat memiliki arti kebenaran / sesuatu yang sebenarnya dapat juga dikatakan hakikat itu ialah inti dari segala sesuatu. Dikalangan tasawuf orang mencari hakikat diri manusia yang sebenarnya, karena itu muncul kata-kata diri mencari sebenar-benar diri. Sama dengan pengertian itu mencari hakikat jasad,hakikat hati,hakikat roh, hakikat nyawa, dan rahasia. Atau bahasa kerennya mencari jati diri.




Hakikat memiliki 2 (dua) arti. Hakikat ialah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi mempunyai makna yang berbeda. Hakikat memiliki arti dalam kelas nomina / kata benda sehingga hakikat dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, ataupun segala benda dan semua yang dibendakan.

Berikut arti Hakikat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:
  1. Intisari atau dasar: dia yang menanamkan -- ajaran Islam di hatiku; 
  2. Kenyataan yang sebenarnya (sesungguhnya)



Berikut definisi-definisi Hakekat menurut beberapa ahli:

  • Asy-Syekh Abu Bakar Al-Ma'ruf mengatakan:

"Hakikat adalah (suasana kejiwaan) seorang Saalik (Shufi) ketika ia

mencapai suatu tujuan,Sehingga ia dapat menyaksikan (tanda-tanda)
ketuhanan dengan mata hatinya".


  • Imam Al-Qasyairiy mengatakan:

"Hakikat ialah menyaksikan sesuatu yang telah ditentukan,

ditakdirkan, atau disembunyikan (dirahasiakan) dan yang telah dinyatakan
(oleh Allah kepada hamba-Nya".

Baca Juga


Para ulama Sufi  mengalami beberapa tingkatan keyakinan yang meliputi:
  •  "Ainul Yaqiin 
adalah tingkatan keyakinan yang ditimbulkan oleh
pengamatan indera terhadap alam semesta, sehingga akan menimbulkan
keyakinan tentang kebenaran Allah SWT sebagai Sang Pencipta.
  • "Ilmul Yaqiin
 adalah tingkatan keyakinan yang ditimbulkan oleh
analisis pemikiran ketika melihat kebesaran Allah SWT terhadap alam semesta.
  • "Haqqul Yaqqin
 adalah keyakinan yang didominasi oleh hati
nurani Shufi tanpa melalui ciptaan-Nya, sehingga segala ucapan dan
tingkah lakunya mengandung nilai ibadah kepada Allah SWT. Maka
kebenaran Allah langsung disaksikan oleh hati, tanpa bisa diragukan
oleh keputusan akal".



Disini dapat disimpulkan bahwa Hakikat adalah kalimat / ungkapan yang dipergunakan untuk menunjukkan makna yang sebenarnya atau makna yang paling dasar dari sesuatu seperti benda, kondisi atau pemikiran.Namun ada beberapa yang menjadi ungkapan yang sudah sering digunakan dalam kondisi-kondisi tertentu, sehingga menjadi semacam konvensi, hakikat disebut juga sebagai hakikat secara adat kebiasaan.




"Dirangkum dari berbagai sumber"
Back To Top