PENGERTIAN TAREKAT, SYARAT, TUJUAN DAN CONTOHNYA



Pengertian

Tarekat dalam Bahasa Arab adalah طرق, atau (Tariqah) yang berarti jalan atau metode, yang dimana mengacu pada aliran kegamaan tasawuf atau sufisme didalam Islam. Secara konseptual yaitu cita-cita ideal yang ingin dicapai oleh para pelaku aliran tersebut. Seorang penuntut ilmu agama akan memulai pendekatannya dengan cara mempelajari beberapa hukum Islam, yaitu praktik eksoteris atau duniawi Islam, yang  kemudian berlanjut pada jalan pendekatan mistis keagamaan yang berbentuk tariqah.



Apa tassawuf itu?

Tasawuf / Sufisme dalam bahasa Arab: تصوف ,  adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara mensucikan jiwa, menjernihan akhlaq, membangun dhahir ataupun batin serta untuk memperoleh kebahagian yang abadi.


Arti Tarekat

Tarekat memiliki 2 (dua) pengertian,
  • Metode pemberian bimbingan spiritual kepada individu di dalam mengarahkan kehidupannya menuju kedekatan diri dengan Tuhan. 
  • Tarekat merupakan persaudaraan kaum sufi (sufi brotherhood) yang ditandai dengan adanya lembaga formal seperti zawiyah, ribath, dan khanaqah.



Menurut Al-Jurjani ‘Ali bin Muhammad bin ‘Ali (740-816 M), tarekat adalah metode khusus yang dipakai oleh salik (para penempuh jalan) menuju Allah Ta’ala melalui beberapa tahapan.




Kaum sufi berpendapat bahwa ada 4 ( empat ) tingkatan spiritual umum didalam Islam, yakni syari'at, tariqah, haqiqah, dan tingkatan keempat ma'rifat yang merupakan tingkatan yang 'tak kasat mata/tidak terlihat'. Tingkatan keempat tersebut dianggap sebagai inti dari wilayah hakikat.




Tujuan

Tujuan tarekat salah satunya adalah untuk membersihkan jiwa dan menjaga hawa nafsu,melepaskan diri dari berbagai bentuk ujub, takabur, riya', hubbud dunya (cinta dunia), dan lain sebagainya. Tawakal, rendah hati/tawadhu', ridha, mendapat makrifat dari Allah SWT, juga merupakan tujuan dari tarekat ini.

Baca Juga


Macam-macam tarekat
-Tarekat Alawiyyah
  • adalah suatu tarekat sufi Islam Sunni yang cukup terkenal, yang dimana tarekat ini didirikan oleh Imam Muhammad bin Ali Ba'alawi, bergelar Al-Faqih Al-Muqaddam (lahir di Tarim, Yaman, 574 H/k. 1178 M, dan wafat 653 H/k. 1256 M).Tarekat ini kemudian semakin berkembang dengan pesat di tangan Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad.
-Tarekat Al-Idrisiyyah
  • Tarekat ini berasal dari Tarekat Khidhiriyyah yang berasal dari Nabi Khidir As yang kemudian diberikan kepada Syekh Abdul Aziz bin Mas'ud ad-Dabbagh Ra. Setelah Syekh Ahmad bin Idris Ra. Tarekat ini mengalami perkembangan lebih jauh yang melahirkan berbagai jenis Tarekat lainnya.
-Tarekat Kadisiyah
  • Kadisiyah adalah sebuah thariqah (tarekat) yang lahir dan berkembang di Indonesia. Nama "kadisiyah" diambil dari nama pendirinya, yaitu Suprapto Kadis, yang dalam lisan Arab berasal dari kata "kudus" (quddus) yang memiliki arti "suci".
-Tarekat Khalwatiyah
  • adalah aliran tarekat yang berkembang di wilayah Mesir. Umumnya, nama sebuah tarekat diambil dari nama sang pendiri tarekat bersangkutan, seperti Qadiriyah dari Syekh Abdul Qadir Al-Jailani atau Naqsyabandiyah dari Baha Uddin Naqsyaband. Tapi nama Tarekat Khalwatiyah ini justru diambil dari kata “khalwat”, yang artinya menyendiri untuk merenung(bertapa).
-Tarekat Qodiriyah
  • adalah tarekat yang didirikan oleh Syeikh Muhyidin Abu Muhammad Abdul Qodir Jaelani Al Baghdadi QS. Tarekat Qodiriyah berkembang dan berpusat di Iraq dan Syria kemudian diikuti oleh jutaan umat muslim yang tersebar di wilayah Yaman, Turki, Mesir, India, Afrika dan wilayah Asia. 




Syarat Tarekat ada 8 (delapan) yang meliputi:

  1. Qashd shahih, menjalaninya dengan tujuan yang benar. Yaitu menjalani dengan sikap ubudiyyah, dan dengan niat menghambakan diri kepada Tuhan.
  2. Shidq sharis, harus memandang gurunya memiliki rahasia keistimewaan yang akan membawa muridnya ke hadapan Ilahi.
  3. Adab murdhiyyah, orang yang mengikuti tarekat harus menjalani tata krama yang dibenarkan oleh agama.
  4. Ahwal zakiyyah, bertingkah laku yang bersih yang sesuai dengan tingkah laku Nabi Muhammad SAW.
  5. Hifz al-hurmah, menjaga kehormatan, menghormati guru, baik ada maupun tidak ada, hidup ataupun mati, menghormati sesama saudara pemeluk Islam, hormat kepada yang lebih tua, dan sayang kepada yang lebih muda.
  6. Husn al-khidmah, harus mempertinggi pelayanan kepada guru, sesama, dan Allah SWT dengan jalan menaati segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.
  7. Raf' al-himmah, orang yang masuk tarekat harus membersihkan hatinya, yaitu mencari khashshah (pengetahuan khusus) dari Allah, bukan untuk tujuan duniawi semata.
  8. Nufudz al-'azimah,harus menjaga tekad dan tujuan, demi meraih makrifat khashshah tentang Allah SWT.

"Sumber : wikipedia"
Back To Top