PENGERTIAN SHOLAT TARAWIH DAN SHOLAT WITIR BESERTA NIATNYA

Pengertian Sholat Tarawih


Sholat Tarawih ,Teraweh atau Taraweh ialah sholat sunnat yang dilakukan hanya pada bulan ramadan. Tarawih dalam bahasa Arab adalah تَرْوِيْحَةٌ yang memiliki arti sebagai "waktu sesaat untuk istirahat". Waktu pelaksanaan salat sunnat ini adalah sesudah isya', dan biasanya dilakukan berjamaah di masjid.



Bacaan niat sholat tarawih


اُصَلّى سٌنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

USHOLLI SUNNATAT TARAAWIHI ROK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA


Artinya :

Saya niat sholat Tarawih dua rakaat karena Allah Ta’alaa.


Surat yang di baca di setiap rakaat:

1). Malam Tanggal 1 sampai dengan pertengahan bulan Ramadhan
Surat yang sering di baca setiap rakaat pertama meliputi:
  • At-Takaatsur
  • Al-Ashr
  • Al-Fiil
  • Quraisy
  • Al-Maa'un
  • Al-Kautsar
  • Al-Kaafiruun
  • An-Nashr
  • Al-Lahab
Untuk rakaat kedua membaca surat
  •  Al-Ikhlas.
2). Malam Pertengahan Sampai Akhir Bulan Ramadhan.
Untuk rakaat pertama biasanya membaca surat
  • Al-Qadr
Surat yang sering di baca setiap rakaat kedua meliputi:
  • At-Takaatsur
  • Al-Ashr
  • Al-Fiil
  • Quraisy
  • Al-Maa;un
  • Al-Kautsar
  • Al-Kaafiruun
  • An-Nashr
  • Al-Lahab

Sejarah Sholat Tarawih

Baca Juga

Shalat tarawih pertama kali dikerjakan Nabi saw pada tanggal 23 Ramadhan tahun kedua hijriyah. Saat itu beliau Nabi SAW mengerjakan shalat Tarawih tidak di masjid terus menerus, kadang di masjid, kadang di rumah. Sebagaimana dalam Hadist:

عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى ذَاتَ لَيْلَةٍ فِي الْمَسْجِدِ فَصَلَّى بِصَلَاتِهِ نَاسٌ ثُمَّ صَلَّى مِنْ الْقَابِلَةِ فَكَثُرَ النَّاسُ ثُمَّ اجْتَمَعُوا مِنْ اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ أَوْ الرَّابِعَةِ فَلَمْ يَخْرُجْ إِلَيْهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا أَصْبَحَ قَالَ قَدْ رَأَيْتُ الَّذِي صَنَعْتُمْ وَلَمْ يَمْنَعْنِي مِنْ الْخُرُوجِ إِلَيْكُمْ إِلَّا أَنِّي خَشِيتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ وَذَلِكَ فِي رَمَضَانَ (رواه البخاري ومسلم)


“Dari ‘Aisyah Ummil Mu’minin ra: sesungguhnya Rasulullah SAW pada suatu malam hari shalat di masjid, lalu banyak orang sholat mengikuti beliau, pada hari berikutnya beliau sholat dan pengikut semakin banyak. Kemudian pada hari ketiga dan keempat orang-orang banyak berkumpul menunggu Nabi saw, namun Nabi saw tidak datang ke masjid lagi. Pada pagi harinya Nabi saw bersabda: “Sesungguhnya aku lihat apa yang kalian perbuat tadi malam. namun aku tidak datang ke masjid karena aku takut kalau shalat ini diwajibkan pada kalian”. Siti ‘Aisyah berkata: “hal itu terjadi pada bulan Ramadlan”. (HR. Bukhari dan Muslim).



Hadist tersebut menerangkan bahwa Nabi saw suatu hari melaksanakan shalat tarawih, pada malam hari yang ke 2 beliau datang lagi mengerjakan shalat tarawih dan pengikutnya pun semakin bertambah banyak.



Pada malam yang ke 3 dan ke 4 Nabi saw tidak datang ke masjid, dengan alasan bahwa Nabi saw takut shalat Tarawih akan dianggap sebagai sholat wajib oleh pengikutnya, karena pengikutnya yang bertambah banyak.Atau akan memberikan dugaan kepada umatnya, bahwa shalat Tarawih telah diwajibkan.



Rakaat Tarawih yang dilakukan pada masa Nabi saw masih hidup masih dipertentangkan oleh para ulama.Ada yang mengatakan sholat tarawih itu 11 rakaat dan ada yang 23 rakaat, ada yang 39 rakaat bahkan ada yang mengatakan tidak terbatas.



Dalil salat Tarawih dengan 11 rakaat adalah hadis riwayat Aisyah ra:


مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَزِيدُ فِى رَمَضَانَ وَلاَ فِى غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَ

“Rasulullah saw tidak pernah menambah jumlah raka’at dalam shalat malam di bulan Ramadhan dan tidak pula dalam shalat lainnya lebih dari 11 raka’at.” (HR. Bukhari)


Adapun dalil Tarawih dengan 23 rakaat adalah hadis:


روي ابن شيبة في مسنده قال: حدثنا يزيد حدثنا ابراهيم ابن عثمان عن الحكم عن مقسم عن ابن عباس: أنَ رسول لله صلَى الله عليه و سلَم كا ن يصلَى فى رمضان عشرين ركعة.

Diriwayatkan dari ibnu syaibah dalam kitab musnadnya, dia berkata: diceritakan dari yazid, dari Ustman, dari Hakam, dari Ibnu Abbas: Rasulullah shalat di bulan Ramadhan (Tarawih) dengan 20 rakaat.

Tata cara Sholat Tarawih
  • Dinamakan sholat Tarawih karena setiap selesai dua salam (empat rakaat) dianjurkan istirahat sejenak. 
  • Setiap dua rakaat diakhiri dengan salam, setelah selesai shalat tarawih hendaknya diteruskan dengan shalat witir, sekurang kurangnya satu rakaat. 
Bacaan niat sholat witir

اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Artinya: Saya niat sholat witir 3 rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Alloh Ta'ala.

  • Umumnya shalat witir dikerjakan tiga raka’at dengan dua salam dan boleh juga dikerjakan tiga raka’at satu salam.Dan alangkah baiknya mengikuti tata cara sholat tarawih sesuai yang dilakukan imam. Kalau imam sholat 8 rakaat + 3 rakaat witir, makmum mengikuti itu. Jika ia ingin menambahi jumlah rakaat, sebaiknya dilakukan di rumah. Kalau imam melaksanakan sholat 20 rakaat sebaiknya di ikuti. Dan apabila  ingin hanya melaksanakan 8 rakaat saja, maka hendaknya ia undur diri dari barisan jamaah dengan tenang dan tidak mengganggu jamaah yang masih melaksanakan sholat tarawih. 

Dirangkum dari berbagai sumber.


TATA CARA SOLAT GERHANA BULAN

Tata Cara dan Niat Shalat Gerhana Bulan.



Kita mungkin mendengar istilah Shalat Kusufian (shalat 2 Gerhana. yaitu shalat dikarenakan terjadinya Gerhana Bulan, dan Gerhana Matahari. Dalam artian, jika terjadi Gerhana Bulan maka kita lakukan (laksanakan) shalat Khusuf, dan jika terjadi Gerhana Matahari maka kita lakukan shalat Kusuf, sesungguhnya kedua shalat ini hukumnya adalah sunah muakad.


Waktu melaksanakan shalat gerhana bulan yakni dimulai dari terjadinya Gerhana Bulan itu sendiri hingga terbit kembali, atau dengan kata lain sampai Bulan tersebut nampak utuh, sedangkan waktu melaksanakan shalat Gerhana Matahari yaitu dimulai dari timbulnya Gerhana Matahari itu sendiri hingga matahari tersebut kembali sebagaimana biasanya, atau sampai terbenam.

Baca Juga

Cara Mengerjakan Shalat Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari :Yang Pertama : Shalat 2 raka’at sebagaimana shalat biasanya, boleh kita melaksanakannya sendiri-sendiri, atau mungkin lebih utama jika kita melaksanakannya secara berjama’ahYang Kedua : Shalat 2 raka’at dengan 4 kali rukuk, dan juga 4 kali sujud, yaitu pada raka’at pertama (sesudah rukuk dan i’tidal) kita membaca surat Al-Fatihah lagi, selanjutnya kita terus melakukan rukuk sekali lagi dan i’tidal, kemudian kita terus sujud selnjutnya sebagaimana biasa. Dan pada raka’at kedua juga kita lakukan seperti halnya pada raka’at yang pertama. Jadi dengan demikian shalat Gerhana tersebut seluruhnya berjumlah 4 rukuk, 4 fatihah dan 4 sujud.
Apabila shalat Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari tersebut dilaksanakan seperti shalat biasanya yakni 2 raka’at dengan 2 rukuk, maka hal itu tidak menjadi halangan juga (cukup sah pula).

Berikut bacaan Niat Shalat Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari :

Gerhana Bulan

أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

{” Ushallii Sunnatal Khusuufil-Qomari Rak’ataini Lillahi Ta’alaa “}

Artinya : {” Saya niat (melaksanakan) shalat sunnah Gerhana Bulan dua rakaat karena Allah ta’ala “}

Gerhana Matahari

أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِكُسُوْفِ الشَّمسِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

{” Ushallii Sunnatal Kusuufis-Syamsi Rak’ataini Lillahi Ta’alaa “}

Artinya : {” Aku niat (melaksanakan) shalat sunnah Gerhana Matahari dua rakaat karena Allah ta’ala “}


NB: Sebaiknya didalam melaksanakan Shalat Gerhadan Bulan, Bacaan fatihah dan juga bacaan surat dalam shalat tersebut dinyaringkan (dikeraskan), sedangkan dalam melaksanakan shalat Gerhana Matahari bacaan tersebut tidak dinyaringkan (tidak dikeraskan). Dan dalam membaca surat disetiap raka’atnya disunahkan pula membaca surat-surat yang panjang.

Demikian mengenai Artikel tentang tata cara shalat gerhana menurut muhammadiyah
tata cara shalat gerhana bulan sesuai sunnah
cara shalat gerhana bulan sendiri
tata cara shalat gerhana bulan sendirian
tata cara shalat gerhana bulan dan matahari
tata cara shalat gerhana bulan persis
pengertian dan tata cara shalat gerhana bulan
tata cara shalat gerhana bulan berjamaah
tata cara shalat gerhana bulan dan bacaannya
tata cara shalat gerhana menurut muhammadiyah
dalil shalat gerhana
hukum shalat gerhana bulan
keutamaan shalat gerhana
bacaan shalat gerhana lengkap
doa sholat gerhana bulan
pengertian dan tata cara shalat gerhana bulan
hadits shalat gerhana bulan
keutamaan shalat gerhana
sholat gerhana
hukum shalat gerhana
hadits tentang gerhana
ayat alquran tentang gerhana bulan dan matahari
hikmah shalat gerhana
makna shalat gerhana
hukum shalat gerhana sendirian
keistimewaan sholat gerhana
dalil shalat gerhana
keutamaan shalat gerhana
hukum shalat gerhana bagi wanita
hikmah shalat gerhana
hukum shalat gerhana bagi perempuan
shalat gerhana wajib atau sunnah
bolehkah shalat gerhana bulan sendirian
keutamaan shalat gerhana
doa sholat gerhana bulan
syarat shalat gerhana bulan
niat shalat gerhana sendiri
niat shalat gerhana bulan sendiri
bolehkah shalat gerhana di lapangan
do'a sholat gerhana
tata cara shalat gerhana matahari
khutbah shalat gerhana bulan
doa sholat gerhana bulan
tata cara shalat gerhana bulan berjamaah
tata cara shalat gerhana menurut muhammadiyah
keutamaan shalat gerhana
hukum shalat gerhana bulan
cara shalat gerhana bulan sendiri
tata cara shalat gerhana bulan sendiri
tata cara shalat gerhana bulan sendirian
doa sholat gerhana bulan
tata cara shalat gerhana bulan berjamaah
tata cara shalat gerhana menurut muhammadiyah
khutbah shalat gerhana bulan
tata cara shalat gerhana bulan sesuai sunnah
bacaan shalat gerhana lengkap

Semoga membantu..

NIAT SHALAT IDUL FITRI ATAU SHALAT HARI RAYA

Pengertian
Salat Id adalah Shalat sunah yang dilakukan setiap hari raya Idul Fitri dan  hari raya Idul Adha. Shalat Ied termasuk dalam sholat sunah muakkad, artinya salat ini walaupun hukumnya sunah, namun sangat penting sehingga sangat dianjurkan untuk tidak meninggalkan nya.

Bulan ramadhan yang penuh berkah dan bulan yang penuh ampunan. Ramadhan telah berlalu meninggalkan kita. Semoga kita semua bisa menempuh bulan suci ramadhan yang akan datang. Sebagai umat muslim, saat ini kita patut bersyukur dan berbahagia dalam menyambut hari raya Idul Fitri ini,karena hari raya ini merupakan hari kemenangan bagi seluruh umat islam di seluruh dunia.

Bacaan niat
Niat Sholat Id sebagai Imam.

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

USHOLLI SUNNATA 'IIDHIL FITHRI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI IMAAMAN LILLAAHI TA'AALA.

Artinya: Saya niat shalat sunah idul fitri dua rokaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta'ala.

Niat Shalat Sunat Hari Raya Idul Fitri sebagai Ma'mum.

اُصَلِّى سُنُّةً  عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

USHOLLI SUNNATA 'IIDHIL FITHRI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI MA'MUUMAN LILLAAHI TA'AALA

Artinya: Saya niat shalat sunah idul fitri dua rokaat menghadap kiblat sebagai ma'mum karena Allah Ta'ala.

Baca Juga




Cara Pelaksanaan



Waktu sholat hari raya adalah setelah terbit matahari sampai condong nya matahari. Syarat, rukun dan sunah nya sama seperti sholat yang lainnya. Hanya di tambahkan beberapa sunah seperti berikut:

  • Berjamaah
  • Takbir tujuh kali saat rakaat pertama, dan lima kali saat rakaat kedua
  • Mengangkat kedua tangan setinggi bahu pada setiap takbir.
  • Setelah takbir yang ke 2 sampai takbir yang terakhir membaca kalimah tasbih.
  • Membaca QS.Qaf dirakaat pertama dan surat  QS. Al Qomar pada rakaat kedua. Atau  QS. A’la dirakat pertama dan QS. Al Ghasiyah pada rakaat kedua.
  • Imam disunnahkan untuk menyaringkan bacaannya.
  • Khutbah dua kali setelah sholat seperti  khutbah jum’at pada umumnya.
  • Pada saat khutbah Idul Fitri menjelaskan tentang zakat fitrah dan pada saat Idul Adha tentang hukum Qurban.
  • Mandi, berhias, minyak wangi,memakai pakaian sopan, dan bertakbir saat keluar rumah.
Demikian mengenai sholat sunnah idul fitri atau sholat sunnah hari raya. Semoga bisa membantu. Terima kasih.
Back To Top