Daun kelor dipercaya memiliki manfaat sejak dahulu, oleh para leluhur kita dapat digunakan sebagai alat pengusir jinataupun makhluk halus.
Daun kelor yang terkenal untuk mengusir roh jahat, ternyata punya manfaat lainnya yang tak kalah ampuh. Sejumlah orang biasanya menggunakan daun kelor untuk dijadikan sebagai sayur ataupun obat.
Namun siapa sangka jika daun kelor memiliki ekstra bau yang menyengat dan tidak sedap, mampu menangkal dan mengusir jin dan makhluk halus lainnya.
Konon katanya daun kelor memiliki manfaat sebagai pengusir jin dan roh jahat, yang telah dipercaya dan dilakoni banyak orang sejak lama. Daun kelor memiliki Aromanya menyengat bisa menangkal gangguan roh halus.
Kabarnya daun kelor dipercaya mampu melemahkan dan memusnahkan ilmu hitam yang ditujukan ke rumah seseorang. Namun banyak orang yang tidak menyukai tanaman ini lantaran bau yang menyengat.
Biasanya daun kelor digunakan sebagai alat yang dicampuri dengan air cucian beras, lalu dicipratkan pada bagian rumah atau tempat yang sekiranya sedikit seram dan tak mengenakan.
Tapi, sejumlah orang juga banyak yang turut mencampuri air cucian beras, daun kelor serta bawang putih, lantaran dipercaya bisa menangkal jindengan ampuh.
Dan tidak banyak yang tahu juga, soal manfaat daun kelor konon katanya jika seseorang yang pernah memasang dan menggunakan susuk, sangat tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi olahan daun kelor, atau pun terkena daun kelor karena bisa berakibat fatal dan hilang.
Terkadang sejumlah orang menggantungkan daun kelor di depan rumahnya atau di pintu-pintu, lantaran bermaksud untuk mencegah roh jahat dan sebagainya masuk ke dalam rumah.
Daun kelor juga sering digunakan sebagai alat mediasi bagi orang pintar dan semacamnya, dan dipercaya bisa membantu menyingkirkan segala perbuatan-perbuatan buruk setan ataupun sejenisnya.***
Adipati433 Juli 28, 2022 Admin Jawa Tengah
KALENDER SEDERHANA ABOGE, ASAPON, SEUMUR HIDUP 4000 TAHUN
APLIKASI MENCARI WETON SESEORANG LEWAT TANGGAL LAHIRNYA. HATI HATI JANGAN SHARE TANGGAL LAHIR SEMBARANGAN !!!
PROGRAM APLIKASI KALENDER JAWA ABOGE, ASAPON, ANENHING OFFLINE LEWAT KOMPUTER
HISTORIOGRAFI RUNTUHNYA MAJAPAHIT
Baca Juga
RASIONALISASI KEJAWEN
Baca Juga
PENGERTIAN BUDAYA MENURUT PARA AHLI
Baca Juga
INDONESIA SEPOTONG SURGA DI DUNIA
Baca Juga
7 UNSUR KEBUDAYAAN
- Was 3 masyarakat jawa sering menyebutnya (Tibo Ringkel)
- Was 5 masyarakat sering menyebutnya (Pupak Puser)
- Was 7
- Was 11
CARA MENGHITUNG HARI NAAS BERDASARKAN WETON
KARAKTER ATAU WATAK PEREMPUAN MENURUT PRIMBON JAWA
Oleh Tara Dharaparahita
Sejak dulu, orang Jawa mengakui keesaan Tuhan sehingga menjadi inti ajaran Kejawen, yaitu mengarahkan insan "Sangkan Paraning Dumadhi ( Dari mana datang dan kembalinya hamba tuhan ) dan membentuk insan se-iya se-kata dengan Tuhannya.
Manunggaling Kawula lan Gusthi ( bersatunya Hamba dan Tuhan"). Dari kemanunggalan itu, ajaran Kejawen memiliki misi antara lain:
1. Mamayu Hayuning Pribadhi (sebagai rahmat bagi diri pribadi)
2. Mamayu Hayuning Kaluwarga (sebagai rahmat bagi keluarga)
3. Mamayu Hayuning Sasama (sebagai rahmat bagi sesama manusia)
4. Mamayu Hayuning Bhuwana (sebagai rahmat bagi alam semesta).
Berbeda dengan kaum abangan, kaum kejawen relatif taat dengan agamanya, dengan menjauhi larangan agamanya dan melaksanakan perintah agamanya namun tetap menjaga jatidirinya sebagai orang pribumi, karena ajaran filsafat kejawen memang mendorong untuk taat terhadap Tuhannya. Jadi tidak mengherankan jika ada banyak aliran filsafat kejawen menurut agamanya yang dianut seperti Islam Kejawen, Hindu Kejawen, Budha Kejawen, Kejawen Kapitayan (Kepercayaan) dengan tetap memegang teguh ajaran agama dasarnya .
Ingsun wong jowo seng agamane islam, Ingun dudu wong islam seng manggon ning jowo".
Kata “Kejawen” berasal dari kata "Jawa", yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah "segala sesuatu yang berhubungan dengan adat dan kepercayaan Jawa (Kejawa'an) Penamaan "kejawen" bersifat umum, biasanya karena bahasa pengantar ritualnya menggunakan bahasa Jawa. Dalam konteks umum, Kejawen sebagai filsafat yang memiliki ajaran-ajaran tertentu terutama dalam membangun Tata Krama (aturan berkehidupan yang mulia), Kejawen sebagai agama itu dikembangkan oleh pemeluk Agama Kapitayan jadi sangat tidak arif jika mengatasnamakan Kejawen sebagai agama di mana semua agama yang dianut oleh orang jawa memiliki sifat-sifat kejawaan yang kental. Kejawen dalam opini umum berisikan tentang seni, budaya, tradisi, ritual, sikap serta filosofi orang-orang Jawa. Kejawen juga memiliki arti spiritualistis atau spiritualistis suku Jawa, laku olah sepiritualis kejawen yang utama adalah Pasa (Berpuasa) dan Tapa (Bertapa). Penganut ajaran kejawen biasanya tidak menganggap ajarannya sebagai agama dalam pengertian seperti agama monoteistik, seperti Islam atau Kristen, tetapi lebih melihatnya sebagai seperangkat cara pandang dan nilai-nilai yang dibarengi dengan sejumlah laku (mirip dengan " ibadah").
Ajaran kejawen biasanya tidak terpaku pada aturan yang ketat dan menekankan pada konsep "keseimbangan". Sifat Kejawen yang demikian memiliki kemiripan dengan Konfusianisme (bukan dalam konteks ajarannya). Penganut Kejawen hampir tidak pernah mengadakan kegiatan perluasan ajaran, tetapi melakukan pembinaan secara rutin.
Simbol-simbol "laku" berupa perangkat adat asli Jawa, seperti keris , wayang, pembacaan mantera, penggunaan bunga-bunga tertentu yang memiliki arti simbolik, dan sebagainya. Simbol-simbol itu menampakan kewingitan (wibawa magis) sehingga banyak orang (termasuk penghayat kejawen sendiri) yang dengan mudah memanfaatkan kejawen dengan praktik klenik dan perdukunan yang padahal hal tersebut tidak pernah ada dalam ajaran filsafat kejawen. Ajaran-ajaran kejawen bervariasi, dan sejumlah aliran dapat mengadopsi ajaran agama pendatang, baik Hindu, Buddha, Islam, maupun Kristen. Gejala sinkretisme ini sendiri dipandang bukan sesuatu yang aneh karena dianggap memperkaya cara pandang terhadap tantangan perubahan zaman.
Sultan Agung Mataram dianggap sebagai filsuf peletak pondasi Kejawen Muslim yang kemudian sangat mempengaruhi upacara-upacara penting terutama yang paling nampak adalah penanggalan dalam menentukan hari-hari penting. Hari-hari penting kejawen tidak lepas dari "Kelahiran - Pernikahan - Mangkat " (kematian), yang ketiganya adalah kehidupan dalam tradisi Jawa. Orang Jawa akan mendapatkan nama pada ketiga peristiwa tersebut, yaitu nama saat kelahiran, nama saat pernikahan, nama saat mangkat (nama kematian dengan menambahkan "bin"/ "binti" nama orang tua di belakang nama kelahiran). Semua hari-hari penting itu ditetapkan sesuai Kalender Jawa yang memiliki Primbon sebagai aturan-aturan dalam menentukan hari penting dan tata caranya. Berikut adalah hari-hari penting dalam Kejawen :
1. Suran (Tahun Baru 1 Sura).
2. Sepasaran (upacara kelahiran) dan Aqiqah bagi muslim .
3. Mantennan (Pernikahan dengan segala upacaranya).
4. Mangkat (Upacara Kematian) - Mengirim Do'a (Kanduri, Wirid, Ngaji) 7 Hari, 40 Hari, 100 Hari, 1000 Hari, 3000 Hari.
5. Megeng Pasa - Tanggal 28 dan 29 Bulan Ruwah (Bulan Arwah) Yang digunakan untuk mengirim Do'a kepada yang telah mangkat (berangkat) terlebih dahulu, juga waktu Munjung (mengirim makanan lengkap nasi dan lauk kepada orang yang dituakan dalam keluarga) untuk mengikat silaturahmi.
6. Megeng Sawal - Tanggal 29 dan 30 Bulan Pasa Yang digunakan untuk mengirim Do'a kepada yang telah mangkat (berangkat) terlebih dahulu, juga waktu Munjung (mengirim makanan lengkap nasi dan lauk kepada orang yang dituakan dalam keluarga) untuk mengikat silaturahmi bagi yang tidak ada kesempatan pada Megeng Pasa.
7. Riadi Kupat (Hari Raya Kupat) - Tanggal 3, 4 dan 5 Bulan Sawal (Bagi orang tua yang ditinggalkan anaknya sebelum menikah).
Karena filsafat kejawen juga beragama, hari besar agama juga merupakan hari penting kejawen. Berikut ini adalah beberapa hari penting tambahan untuk kejawen muslim :
1. Hari Raya Idul Fitri
2. Hari Raya Idul Adha.
3. Hari Raya Jum'at.
4. Muludan (Maulid Kanjeng Nabi Muhammad, S.A.W.)
5. Sekaten (Syahadatain)
Para penganut kejawen sangat menyukai berpuasa dalam ajaran islam karena dianggap sama dengan ajaran leluhurnya selain juga tafakur yang dianggap sama dengan bertapa.
1. Pasa Weton - berpuasa pada hari kelahiranya sesuai penanggalan jawa.
2. Pasa Sekeman - Puasa pada hari senin dan kamis.
3. Pasa Wulan - Puasa pada setiap tanggal 13, 14, dan 15 pada setiap bulan Kalender Jawa .
4. Pasa Dawud - Puasa selang-seling, sehari puasa-sehari tidak.
5. Pasa Ruwah - Puasa pada hari-hari bulan Ruwah (Bulan Arwah).
6. Pasa Sawal - Puasa enam hari pada bulan Sawal kecuali tanggal 1 Sawal.
7. Pasa Apit Kayu - Puasa 10 hari pertama pada bulan ke-12 kalender jawa.
8. Pasa Sura - Puasa pada tanggal 9 dan 10 bulan Sura.
Baca Juga
1. Pasa Mutih - puasa ini dilakukan dengan jalan hanya boleh makan nasi putih, tanpa garam dan lauk pauk atau makanan kecil dan lain-lain, serta minumnya juga air putih.
2. Pasa Patigeni - puasa tidak boleh makan, minum dan tidur serta hanya boleh dikamar saja tanpa disinari cahaya lampu.
3. Pasa Ngebleng - puasa tidak boleh makan dan minum, tidak boleh keluar kamar, boleh keluar sekadar tetapi sekadar buang hajat dan boleh tidur tetapi sebentar saja.
4. Pasa Ngalong - puasa tidak makan dan minum tetapi boleh tidur sebentar saja dan boleh pergi.
5. Pasa Ngrowot - puasa yang tidak boleh makan nasi dan hanya boleh makan buah-buahan atau sayur-sayuran saja.
Kejawen tidak memiliki Kitab Suci, tetapi orang Jawa memiliki bahasa sandi yang dilambangkan dan disiratkan dalam semua sendi kehidupannya dan mempercayai ajaran-ajaran Kejawen tertuang di dalamnya tanpa mengalami perubahan sedikitpun karena memiliki pakem (aturan yang dijaga ketat), kesemuanya merupakan ajaran yang tersirat untuk membentuk laku utama yaitu Tata Krama (Aturan Hidup Yang Luhur) untuk membentuk "orang jawa yang memiliki akhlak terpuji".
DADIO TIYANG JAWI INGKANG HANJAWANI. #akubanggadadiwongjowo #lakujowo
MENGENAL DAN MEMAHAMI KEJAWEN
Datangnya menstruasi atau haid merupakan kondisi biologis normal yang hanya dialami oleh perempuan, dimana darah keluar dari alat reproduksi wanita yang menunjukkan masa subur kaum perempuan. Datangnya haid atau menstruasi pertama kali dialami seorang anak perempuan merupakan tanda bahwa dia sudah masuk usia akil balik.
Dimasyarakat Jawa dulu dan mungkin sampai sekarang menyimpan makna tersendiri. Dalam kehidupan masyarakat Jawa dipercaya bahwa haid atau keluarnya darah kotor ternyata dimaknai sebagai pertanda atau firasat akan terjadi sesuatu dan atau mengalami sesuatu kejadian pada diri orang yang sedang haid. Kebersihan dari seorang wanita yang lagi haid juga ikut diperhatikan. Masyarakat Jawa percaya bahwa wanita nan sedang haid akan diikuti oleh makhluk halus jika membuang pembalut bekas pakai secara sembarangan.
Datangnya menstruasi atau haid setiap wanita tidak ada yang sama setiap bulannya, setiap wanita tentu mempunyai waktu haid yang tidak tetap dan teratur, hal ini disebabkan oleh karena kondisi badan dan psikis yang berbeda-beda pada setiap wanita. Oleh sebab itu, waktu-waktu haid bagi seorang wanita sering kali mempengaruhi dirinya, serta dikaitkan dengan firasat yang akan terjadi pada dirinya sendiri atau orang lain disekitarnya. Dalam Primbon Jawa, ilmu titen orang jawa, yaitu ilmu yang mempelajari tentang primbon atau ramalan yang akan atau sedang terjadi bagi wanita yang sedang haid menurut Sapta Wara disebut Primbon Haid, adapun perincinanya menurut waktujam, hari, pasaran weton, tanggal sampai bulan dapat dijelaskan sebagai berikut :
Primbon Haid Menurut Jam Waktu :
Bila pada Jamwaktu tertentu wanita mengalami haid, arti tafsirnya:
01.00 : Akan berjumpa dalam waqtu dekat
02.00 : Dia tidak lupa
03.00 : Menerima janji
04.00 : Cinta makin berkurang
05.00 : Mendapat malu
06.00 : Selalu merasa curiga
07.00 : Kegembiraan
08.00 : Rindu Keluarga
09.00 : Janji yang mesra
10.00 : Merasa gembira
11.00 : Kesetiaan
12.00 : Perasaan hati saja
13.00 : Tidak kecewa
14.00 : Sedikit kekecewaan
15.00 : Menerima sesuatu dari kekasih
16.00 : Perjuangan batin
17.00 : Cinta mulai tumbuh
18.00 : Kurang memuaskan
19.00 : Kekecewaan
20.00 : Hanya lamunan
21.00 : Rindu kekasih
22.00 : Dapat pengalaman pahit
23.00 : Kesetian
24.00 : Kasih berbalas
Primbon Menstruasi Menurut Hari :
Bila pada Hari tertentu wanita mengalami haid, arti tafsirnya:
Minggu: Berjumpa kenalan lama
Senin : Mendapat keuntungan
Selasa : Bersuka ria
Rabu : Pertengkaran
Kamis : Bersedih hati
Jum’at : Mendapat keuntungan
Sabtu : Ada kejadian yang mengejutkan
Primbon Datang bulan Menurut Pasaran Weton:
Bila pada Pasaran Weton kelahirannya wanita mengalami haid, arti tafsirnya:
Kliwon : Mendapat keuntungan
Legi : Bersuka ria
Pahing : Akan ada tamu
Pon : Kejadian menyedihkan
Wage : Ada kehalangan
Primbon HaidMensrtuasi Menurut Tanggal :
Bila pada Tanggal tertentu wanita mengalami haid, arti tafsirnya berikut ini:
Tanggal 1 : Akan Sedikit gembira.
Tanggal 2 : Akan Susah.
Tanggal 3 : Akan Ada Cekcok.
Tanggal 4 : Akan Memoperoleh keuntungan.
Tanggal 5 : Akan Kecewa.
Tanggal 6 : Akan Ada suatu berita.
Tanggal 7 : Akan Mendapat Hadiah.
Tanggal 8 : Akan Ada Pernikahan.
Tanggal 9 : Akan Lepas dari rasa kecewa.
Tanggal 10 : Akan Dapat Surat Dari Kekasih.
Tanggal 11 : Akan Dapat Kesenangan.
Tanggal 12 : Akan Bersedih Hati.
Tanggal 13 : Akan Terlepas dari hutang.
Tanggal 14 : Akan Memperoleh Undangan.
Tanggal 15 : Akan mendapat berita mengejutkan.
Tanggal 16 : Akan ada bahaya.
Tanggal 17 : Akan Di omongin orang tapi omongan baik.
Tanggal 18 : Akan mendapat sedikit Halangan Rintangan.
Tanggal 19 : Akan Difitnah orang.
Tanggal 20 : Akan mendapat permusuhan.
Tanggal 21 : Akan mendapat kesusahan.
Tanggal 22 : Akan Gembira.
Tanggal 23 : Akan memperoleh Malu.
Tanggal 24 : Akan dapat rezeki.
Tanggal 25 : Akan dapat Uang.
Tanggal 26 : Akan dapat pujian.
Tanggal 27 : Akan puas hati.
Tanggal 28 : Akan menderita batin.
Tanggal 29 : Akan bepergian.
Tanggal 30 : Akan mendapat kesenangan.
Tanggal 31 : Akan lolos dari bahaya.
Primbon Haid Menurut Bulan Kalender Masehi Bila pada Bulan tertentu wanita mengalami haid, arti tafsirnya dibawah ini:
Januari : Akan Senang.
Februari : Akan Ada Yang Sayang.
Maret : Akan Ada Yang Menunggu.
April : Akan Ada Yang Cinta.
Mei : Akan Tidak Enak Pikiran.
Juni : Akan Di Benci Orang.
Juli : Akan Ada Yang Mengharapkan.
Agustus : Akan Ada Yang Sayang.
September : Akan Ada Yang Cinta.
Oktober : Akan ada yang menanti.
Nopember : akan ada yang rindu.
Desember : Akan ada yang menunggu.
==================
Primbon Haid : Ramalan Arti Datang Bulan menurut Primbon Jawa
Primbon Haid Haid, menstruasi, atau datang bulan adalah sebuah siklus biologis yang hampir dialami semua wanita dewasa di seluruh dunia. Siklus ini terjadi akibat tidak terbuahinya sel telur dalam rahim wanita sehingga darah meluruh dari dinding rahim dan keluar dari kemaluan. Setiap wanita memiliki siklus haid yang tidak sama. Itulah sebabnya mengapa pada masing-masing wanita, haid bisa terjadi pada jam, hari, atau tanggal yang berbeda. Dalam kepercayaan ilmu kejawen, haid sendiri dipercaya bisa menjadi suatu alamat atau firasat tentang suatu kejadian yang akan dialami oleh si wanita yang haid. Alamat dan firasat tersebut terangkum di bab ramalan datang bulan primbon haid lengkap yang isinya telah kami rangkum sebagaimana pembahasan berikut.
Primbon Haid Datang Bulan
Penjelasan tentang primbon haid dalamkitab mujarobat primbon Jawa terangkum dalam bab Sapta Wara. Bab ini menjelaskan bahwa firasat atau ramalan haid dapat diketahui dengan melihat jam, hari, pasaran, tanggal, hingga bulan terjadinya haid.