JIN DAN MAKHLUK HALUS TAKUT SAMA DAUN KELOR

Daun kelor dipercaya memiliki manfaat sejak dahulu, oleh para leluhur kita dapat digunakan sebagai alat pengusir jinataupun makhluk halus.

Daun kelor yang terkenal untuk mengusir roh jahat, ternyata punya manfaat lainnya yang tak kalah ampuh. Sejumlah orang biasanya menggunakan daun kelor untuk dijadikan sebagai sayur ataupun obat.

Namun siapa sangka jika daun kelor memiliki ekstra bau yang menyengat dan tidak sedap, mampu menangkal dan mengusir jin dan makhluk halus lainnya.

Konon katanya daun kelor memiliki manfaat sebagai pengusir jin dan roh jahat, yang telah dipercaya dan dilakoni banyak orang sejak lama. Daun kelor memiliki Aromanya menyengat bisa menangkal gangguan roh halus.

Kabarnya daun kelor dipercaya mampu melemahkan dan memusnahkan ilmu hitam yang ditujukan ke rumah seseorang. Namun banyak orang yang tidak menyukai tanaman ini lantaran bau yang menyengat.

Biasanya daun kelor digunakan sebagai alat yang dicampuri dengan air cucian beras, lalu dicipratkan pada bagian rumah atau tempat yang sekiranya sedikit seram dan tak mengenakan.

Tapi, sejumlah orang juga banyak yang turut mencampuri air cucian beras, daun kelor serta bawang putih, lantaran dipercaya bisa menangkal jindengan ampuh.

Dan tidak banyak yang tahu juga, soal manfaat daun kelor konon katanya jika seseorang yang pernah memasang dan menggunakan susuk, sangat tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi olahan daun kelor, atau pun terkena daun kelor karena bisa berakibat fatal dan hilang.



Daun kelor tumbuh subur di Indonesia di berbagai daerah khususnya di setiap pelosok yang memiliki tanah tropis.

Terkadang sejumlah orang menggantungkan daun kelor di depan rumahnya atau di pintu-pintu, lantaran bermaksud untuk mencegah roh jahat dan sebagainya masuk ke dalam rumah.

Daun kelor juga sering digunakan sebagai alat mediasi bagi orang pintar dan semacamnya, dan dipercaya bisa membantu menyingkirkan segala perbuatan-perbuatan buruk setan ataupun sejenisnya.***

KALENDER SEDERHANA ABOGE, ASAPON, SEUMUR HIDUP 4000 TAHUN

Kalender Abadi Kurup Aboge , Asapon, Anenhing , Kalender 4000 TH.


Kalender sederhana ini bisa berlaku sampai ribuan tahun.
Untuk lebih jelas cara pemakaiannya bisa lihat di video.



Terima kasih...

APLIKASI MENCARI WETON SESEORANG LEWAT TANGGAL LAHIRNYA. HATI HATI JANGAN SHARE TANGGAL LAHIR SEMBARANGAN !!!

Hati hati jangan share tanggal lahir anda sembarangan !!
Aplikasi ini yaitu aplikasi untuk mencari weton hari lahir seseorang lewat tanggal lahirnya.. 


Aplikasi yang di jalankan secara offline tersebut mampu memberikan informasi weton pacar, sahabat, siapa saja asal tau tanggal lahir mereka. 

Bagi kebanyakan orang jawa tulen biasanya perlu mengetahui weton seseorang untuk hitungan jodoh, apakah weton itu baik untuk kamu, cocok dengan weton kamu atau tidak maka di carilah weton dari seseorang itu.

Berikut video cara mencari weton seseorang..


Terima kasih..

PROGRAM APLIKASI KALENDER JAWA ABOGE, ASAPON, ANENHING OFFLINE LEWAT KOMPUTER

Program Kalender Jawa Aboge, Kalender Jawa Asapon, Kalender Jawa Anenhing, Dan Kalender Jawa Seumur Hidup.


Program ini bisa dijalankan melalui pc ataupun smartprhone android dan menggunakan aplikasi matlap jika di OS Windows dan Aplikasi GNu Octave jika di Os Linux. Jika melalui HP bisa menggunakan aplikasi python.

Untuk file script bisa di download di bagian deskribsi video.

Untuk cara penggunakan sangat mudah dan bisa di lihat di video di bawah ini..




Terima kasih...

HISTORIOGRAFI RUNTUHNYA MAJAPAHIT

HISTORIOGRAFI RUNTUHNYA MAJAPAHIT


Sumber utama runtuhnya majapahit adalah serat pararaton, pada bagian akhir serat ini tertulis bahwa Raja Suraprabhawa mengusir 4 orang keponakannya karena ingin trahnya yang berkuasa, salah satunya yang diusir pernah menjabat sebagai Bhre Kertabhumi. Bhre Kerthabumi bersaudara akhirnya ke pacet, mendapat simpati dan menyusun kekuatan bersama rakyat, hal itu tertulispada sumber otentik kedua yaitu prasasti petak yang tujuannya memberi hadian masyarakat di sekitar pacet karena telah membantu saat Bhre Kertabhumi diusir dari istana. nama asli Bhre Kertabhumi menurut prasasti tersebut adalah Girindrawardhana Dyah Ranawijaya. sumber otentik ketiga adalah prasasti Jiyu yang menyebutkan bahwa Girindrawardhana Dyah Ranawijaya menetapkan diri sebagai penguasa Majapahit dengan nama Wilwatikta Jenggala Kadiri. ini menunjukkan semangat bahwa Girindrawardhana berusaha membangkitkan majapahit walau sudah dalam titik lemah. Rupanya Girindrawardhana juga memindah ibukota majapahit di Trowulan, karena adat bahwa kota yang pernah dikuasai musuh itu sial, maka wilayah Daha dijadikan Ibukota Majapahit yang baru. 

Menurut Catatan Tome Pires, di Daha ini Girindrawardhana bergelar Bhatara Wijaya, kalau disingkat adalah Bhra Wijaya atau Brawijaya. ini seperti adat penyingkatan misalnya Raja Hayam Wuruk yang bergelar Bhatara Hyang Wekasing Sukha juga disingkat menjadi Bhra Hyang Wekasing Sukha. adat untuk penguasa daerah namanya Bhatara ing, misalnya Bhatara ing kahuripan disingkat Bhre kahuripan. jadi Bhre Kertabhumi adalah gelar dari Girindrawardhana Dyah Ranawijaya saat menjadi penguasa daerah di Kertabhumi. saat sudah jadi raja Majapahit gelarnya adalah Brawijaya. Melanjutkan catatan Tome Pires, Brawijaya yang lemah kemudian diserang oleh Demak, disebutkan terjadi beberapa kali peperangan dan disebutkan pula jumlah pasukan majapahit pada saat itu sekitar 10.000 orang. Detail penyerangan bisa dibaca dari serat Darmagandul yang menyatakan bahwa karena perang terus maka jumlah pasukan majapahit tinggal sedikit, yaitu 3.000 pasukan. di saat tinggal sedikit inilah Demak kemudian menyerang majapahit di daha. dituliskan saat penyerangan tersebut para panglima dipimpin oleh para Sunan, hal ini bisa diindikasikan sebagai upaya menggalang kekuatan, Demak yang masih berusia muda belum banyak prajuritnya, tapi sampai bisa mengumpulkan banyak karena mempersenjatai buruh pelabuhan dan petani, sehingga terkumpullah 30.000 pasukan, menyerang majapahit yang tinggal 3.000 pasukan. dituliskan pula dalam serat tersebut bahwa Raja Brawijaya diarahkan agar melarikan diri melihat kekuatan yang tidak seimbang ini. 

Majapahit tidak mau mengorbankan rakyat untuk berperang, rakyat disuruhnya pindah ke tempat lain seperti Tengger dan Bali.eksodus ini bersumber dari cerita rakyat (folklore) yang masih dikisahkan turun temurun baik di Tengger maupun Bali. pada akhirnya 30.000 pasukan demak dipimin para Sunan itu menyerang majapahit yang berkekuatan 3.000 orang, dan tercatat dalam serat darma Gandul pada saat penyerangan tersebut Sunan Ngundung tewas. Majapahit kalah dan akhirnya hancur dan habis. dalam berbagai serat dituliskan bahwa Sultan Trenggana yang menjadi salah satu pimpinan pasukan demak mengejar2 sisa pasukan majapahit yang lari ke Gunung Penanggungan. Kembali ke Serat Darma Gandul, dikisahkan bahwa Raja Brawijaya melarikan diri ke Banyuwangi, dari folklore didapatkan kisah bahwa setelah di Banyuwangi kemudian ke Pantai Ngobaran dan Moksha di pantai tersebut. dalam serat darmagandul dikisahkan akhirnya rakyat harus tunduk di bawah kekuasaan Demak, catatan Antonio Piegafetta menyebutkan bahwa tahun 1521 majapahit hanya menjadi sebuah nama Desa sedangkan kekuasaan pulau Jawa ada pada kerajaan demak yang dipimpin Pati Unus
https://www.facebook.com/groups/abiyasanusantara/permalink/2692797714098596/

RASIONALISASI KEJAWEN

"Rasionalisasi Kejawen"


Kodrat Tuhan, bahwa bangsa manusia diciptakan Tuhan berikut perangkat ‘build-in spirituil’ atau ‘wiji spirituil’ yang ‘jumbuh’ (sesuai) untuk menjalani hidup di habitat tempat bangsa manusia tersebut diciptakan. Kenyataan yang ada, sesuai dinamika semesta, bahwa keadaan alam (termasuk geo spiritual) di bumi ini tidak sama. Dengan demikian, ada perbedaan ‘wiji spiritual’ pada masing-masing bangsa manusia demi bisa ‘jumbuh’ dengan kondisi ’geo spiritual’ tempat masing-masing bangsa tersebut tercipta. Interaksi ’wiji spirituil Jawa’ dengan ’situasi, kondisi, dan geo spiritual’ habitat Jawa menumbuh kembangkan ‘cipta rasa karsa’-nya wong Jawa. Dari ’cipta rasa karsa’ ini tumbuh kesadaran adanya ’hubungan’ antar semua yang ada di jagad raya. 

 Kesadaran-kesadaran tersebut berupa; 
1. Kesadaran adanya Tuhan sebagai penguasa alam semesta. 
2. Kesadaran adanya hubungan kesemestaan (hubungan manusia dengan jagad raya dan seluruh isinya); 
3. Kesadaran keberadaban (hubungan antar sesama manusia). 

Kesadaran-kesadaran tersebut merupakan landasan utama ’kawruh kejawen’ atau ’ngelmu urip’-nya wong Jawa. Maka dengan demikian ’cipta rasa karsa’ Jawa yang berdasarkan kesadaran ’ber-Tuhan, kesemestaan, dan keberadaban’ kemudian melandasi ’Ngelmu Urip’ (falsafah hidup) Jawa yang selanjutnya melahirkan budaya dan peradaban Jawa yang mencakup: sistim religi & spiritualisme, falsafah hidup, tradisi & laku budaya, sistim organisasi kemasyarakatan dan pemerintahan, sistim ilmu pengetahuan dan tehnologi/peralatan, bahasa (termasuk aksara), seni budaya yang terdiri dari: kesenian, kriya, dan sastra. 

 Merupakan kodrat Tuhan pula bahwa kondisi alam semesta Jawa berada di khatulistiwa (tropis), bagian gugus kepulauan (bahari), dan banyak gunung berapinya (vulkanis). Maka bumi Jawa termasuk yang subur makmur, bercurah hujan tinggi, sepanjang tahun mendapatkan sinar matahari. Namun demikian, di bumi Jawa pula banyak terjadi ’bencana alam’ berupa gempa bumi, badai, gelombang laut yang tinggi dan tsunami, letusan gunung berapi, dan banjir karena curah hujan tinggi. Dengan demikian kondisi alam semesta Jawa bisa dikatakan ’jangkep’ (komplit). Pada situasi semesta yang jangkep, maka hypotesanya ’wiji spiritual’ yang dianugerahkan Tuhan kepada insan Jawa juga ’jangkep’ supaya jumbuh dengan kondisi alam tempatnya diciptakan. Hasil interaksi ’wiji spiritual Jawa’ dengan ’geo spiritual’ melahirkan pandangan Jawa yang dikenal dengan ’Falsafah Panunggalan’: semua yang ada dan tergelar di jagad semesta ini merupakan ’kesatuan tunggal semesta’ yang dalam istilah Jawa disebut ’Panunggalan’. 

Maksudnya, ada ’hubungan kosmis magis’ antar semua yang ada di jagad raya ini. Hubungan panunggalan dimaksud terbangun dalam struktur ’pancer-mancapat’ atau ’inti-plasma’ yang terjalin satu dengan yang lain bertingkat-tingkat dari yang paling kecil (atom dan sel hidup) sampai ke seluruh alam semesta. Pada konteks ’panunggalan alam semesta’, pancernya disebut ’Hyang Wisesa’ (sebutan lain: Suksma Kawekas, Guruning Ngadadi, Kang Maha Kuwasa) dan semua ciptaan posisinya sebagai ’mancapat’. Berdasarkan konsep panunggalan semesta ini maka bisa dimengerti bahwa konsep ajaran Jawa tentang kewajiban manusia adalah menjaga atau ’menyangga’ harmoni (keseimbangan, keselarasan) hubungan semua unsur semesta yang dikodratkan ’hayu’ (selamat, indah, sejahtera). Dari konsep inilah terlahir istilah yang menjadi kewajiban semua titah dumadi untuk melakukan: ’Memayu Hayuning Bawana’. Manusia sebagai salah satu ’titah dumadi’ yang diberi kelebihan berupa ’cipta-rasa-karsa’ dan ’daya spirituil’ termasuk yang memiliki ’kewajiban lebih’ dalam ’Memayu Hayuning Bawana’ tersebut. Dalam ’kehayuan semesta’ disadari dan dimengerti oleh manusia Jawa ada ’dinamika pergerakan’ yang terus menerus tiada henti sebagai salah satu tanda ’urip’ (hidup). Demikianlah, maka pada dasarnya pergerakan alam semesta memang ada dan dinamis sejak awal terciptanya. Bahwa dampak dinamika pergerakan tersebut ada yang berupa ’bencana’ bagi kehidupan manusia juga sudah dipahami oleh insan Jawa. Misalnya: pergerakan lempeng kulit bumi yang menimbulkan gempa, pergerakan angin oleh perbedaan suhu yang menimbulkan badai dan topan, pergerakan konsentrasi awan yang menimbulkan hujan dan banjir, pergerakan dinamis bulan yang menyebabkan pasang surut air laut, pergerakan atas dampak gerhana bulan dan matahari, dll. 

 Terhadap timbulnya berbagai bencana oleh akibat dinamika semesta menumbuhkan bermacam-macam ’laku budaya’ untuk menyikapi. Dalam hal ini, sikap Jawa ternyata tidak sekedar ’menyerah pasrah’ kemudian memohon ’perlindungan’ Yang Maha Kuasa semata. Tetapi juga melakukan upaya-upaya mengenali bencana-bencana dimaksud termasuk siklus terjadinya dan upaya untuk mengantisipasi dampak kerusakan kepada hidup manusia itu sendiri. Maka kemudian dalam khasanah Jawa lahir ’petung’ untuk mengenali siklus terjadinya bencana tersebut. Sedemikian rupa njelimet dan detil sehingga kemudian lahir berbagai ’ilmu petung’ sebagai tengara kemungkinan terjadinya bencana. Di antaranya berupa pengenalan watak baik buruknya: hari (wetonan), wuku (pekan, minggu), mangsa (bulan dalam hitungan pranata mangsa), tahun, windu, mangsakala (siklus 33 tahun), sampai kepada siklus jaman yang disebut ’kali’ yang berlangsung setiap 700 tahun. Di samping mengenali berbagai seluk beluk tentang bencana juga melakukan upaya-upaya penangkalannya yang berupa ritual budaya. Di antaranya melakukan ritual sesaji, ritual mantra swara (kidungan), ritual bedayan (tari dan swara gamelan), ruwatan, merti desa, dll. Landasan pokok penyelenggaraan ritual-ritual tersebut berupa konsep ’menjaga panunggalan semesta’. Penjelasan lebih mendalam tentang hal ini kiranya perlu diadakan sarasehan khusus mengenai ritual-ritual laku budaya Jawa. Yang penting, dalam wacana pemikiran ini, bahwa ritual-ritual laku budaya Jawa merupakan upaya manusia Jawa dalam menjalin hubungan baik dengan alam semesta dan seluruh isinya. Jalinan hubungan yang baik dipahami akan mampu memberi ’keselamatan’ terhadap kehidupan manusia. Falsafah hidup Jawa yang lahir dari tumbuh kembangnya ’cipta rasa karsa’ hasil interaksi ’wiji spiritual’ dengan ’geo spiritual’ lebih mengutamakan ajaran pemahaman tentang ’sejatining urip’ (hakekat hidup). 

 Pijakan ajaran tersebut bertumpu dari 3 landasan : kesadaran ber-Tuhan, kesadaran semesta (kosmis), dan kesadaran keberadaban. Dengan demikian, insan Jawa kemudian cenderung lebih ’spiritualis’ karena masalah ’hakekat hidup’ berada di ranah spiritual. Kecenderungan ’spiritualis’ ini bisa dikatakan sebagai ’naluri alamiah yang adikodrati’. Maka kemudian menjadi dasar dalam berinteraksi dengan budaya dan peradaban lain. Inilah sebabnya ’kejawen’ sering dijustifikasi sebagai ’ketahayulan’ dan ’anti modernisasi’. Dalam interaksi antar budaya dan peradaban manusia sudah barang tentu terjadi ’hybrid interconnectedness’ nilai-nilai. Namun demikian, nilai-nilai budaya dan peradaban Jawa yang bertolak dari interaksi wiji spiritualnya dengan geo spiritual yang bersifat ’adikodrati’ tidak mudah hilang. Justru kemudian ’mewarnai’ hasil asimilasi dan ’hybrid interconnectedbess’ yang terjadi. Para pakar budaya kemudian menilainya sebagai ’sinkretisme’. 

Baca Juga

Pada wacana pemikiran awal tentang Rasionalisasi Kejawen ini saya sampaikan dasar-dasar yang melandasi budaya dan peradaban Jawa sebagai berikut: 

1. Landasan peri kehidupan berdasar ’Falsafah Panunggalan’, suatu pandangan hakiki bersatunya manusia dengan alam semesta yang dalam istilah Jawa dinyatakan sebagai ’jumbuhing jagad cilik lan jagad gedhe’. 

2. Landasan peri kehidupan ’Agraris Paradesa’, suatu kehidupan sosial yang berdasarkan kerukunan dan keselarasan. Mulai komunitas kecil (desa) sampai kepada bentuk negara. 

3. Landasan peri kehidupan ’Spirituil Magis’, merupakan karakter umum insan Jawa yang spiritualis dan mempercayai adanya kekuatan-kekuatan magis dari alam semesta dan seluruh isinya. 

4. Landasan peri kehidupan ’Kalangwan’ (Mempersembahkan Keindahan), merupakan implementasi melaksanakan misi ’Memayu Hayuning Bawana’. 

5. Landasan peri kehidupan ’Kejawen’, merupakan piwulang Jawa dalam menyikapi berbagai perbedaan-perbedaan keyakinan dan kepercayaan umat manusia. Piwulang ini saya simpulkan berdasar pengkajian terhadap kandungan visi misi serat-serat kapujanggan. Semestinya lebih tepat menggunakan istilah ’Bhinneka Tunggal Ika’, namun istilah ini rasanya belum ’pas’ karena sekedar bermakna ’kerukunan’ semua ’Sistim Religi’. Sementara ’Kejawen’ ada wacana melebur semua perbedaan dalam bingkai ’Sistim Religi Jawa’.

PENGERTIAN BUDAYA MENURUT PARA AHLI

Pengertian Budaya Menurut Para Ahli

Menurut Wikipedia
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.

Kamus Besar Bahasa Indonesia
Budaya diartikan sebagai pikiran, akal budi atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia.

Pengertian Budaya Menurut Koentjaraningrat
Budaya adalah suatu sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar.

Baca Juga

Budaya Menurut E.B. Taylor
Budaya adalah : Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
Budaya Menurut Linton
Budaya adalah : Keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu.

Budaya Menurut Kluckhohn dan Kelly
Budaya adalah Semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit maupun implisit, rasional, irasional, yang ada pada suatu waktu, sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia.

Itulah beberapa Pengertian Budaya Menurut Para Ahli yang mungkin bisa menjadi referensi bagi anda semua. Semoga dengan beberapa pengertian serta definisi budaya diatas dapat menambah wawasan anda.

INDONESIA SEPOTONG SURGA DI DUNIA

Indonesia: Sepotong Sorga di Dunia atau Pusat Dunia? - 5

Selama ber-tahun2, Borobudur diyakini sebagai tempat ibadah Budhisme yg dibangun oleh dinasti Syailendra di abad ke-8. Tapi bentuk Borobudur secara keseluruhan dan pemahaman akan lokasinya menunjukkan kalau Borobudur bukan memulai keberadaannya sebagai tempat ibadah Budhisme dan dinasti Syailendra bukan membangun tapi mengubahnya menjadi Borobudur sebagaimana yg dikenal sekarang.

Dengan keberadaan begitu banyak patung Budha dan stupa, secara keseluruhan bentuk Borobudur sangat berbeda dg bentuk tempat ibadah Budhisme mana pun. Hal itu dikarenakan tanpa melihat patung Budha dan stupanya, bentuk Borobudur merupakan bentuk Mandala atau Chakra.

Uniknya, pengetahuan bahwa bentuk keseluruhan Borobudur merupakan bentuk Mandala bukan didapat dari Hindu India, tapi dari AJARAN LELUHUR JAWA. Hindu India bahkan tidak tahu apa2 tentang Borobudur. Dari sini seharusnya sudah mulai terlihat bahwa Hindu sebenarnya berawal dari Jawa, sekali pun mencapai puncak perkembangannya di India (dalam artian hingga dikenali sebagai agama khas India).

Sejarah Budhisme, di sisi lain, dg jelas tercatat dimulai dari India. Sidharta Gautama, peletak dasar Budhisme, merupakan pangeran sebuah kerajaan India.

Kesalahan dimulai saat Budhisme dibawa kembali ke Indonesia. Sebagaimana spt penjelasan dalam tulisan sebelumnya, arah aliran yang seharusnya adalah dari Indonesia ke India, dari India ke China, dari China kembali ke Indonesia.

Sementara siapa peletak dasar Budhisme tercatat jelas, siapa yang membawa Budhisme ke China juga tercatat jelas, tapi siapa yang membawa Budhisme ke Indonesia kuno tidak pernah diketahui dg jelas.

Di sisi lain, sementara kedatangan Tat Mo Cosu ke China membawa Budhisme bukan saja menjadikan Budhisme bagian tak terpisahkan dari China - bahkan hampir menenggelamkan Taoisme, ajaran asli leluhur China - tapi juga mengembangkan seni bela diri China. Sedang Budhisme yg dibawa ke Indonesia dari India, sekali pun sempat menjadi agama kerajaan, tidak pernah mencapai kejayaan apalagi bertahan sebagaimana Budhisme di China.

Kalau mengikuti arah aliran yg benar - dari India ke China - hasilnya luar biasa. Kalau melawan arah aliran yang benar - dari India ke Indonesia - keberhasilannya hanya sesaat dan berakhir dg keruntuhan.

Kembali ke Borobudur. Ambillah posisi sebagai raja Sriwijaya di abad ke-8. Apa yang kita pikirkan saat tahu akan keberadaan sebuah bangunan megah di tengah pulau Jawa yang terkait dg ajaran kuno (pra-Budhisme) dan lebih megah dari semua bangunan Budhisme di Indonesia pada waktu itu?

Tentu saja tidak bisa dibiarkan. Bagaimana mungkin ajaran yang salah, yg sudah ditinggalkan, bisa mewariskan peninggalan yg lebih megah dari ajaran yg benar? Bangunan kuno itu HARUS DIUBAH menjadi bangunan Budhisme, ajaran yang benar hingga dijadikan agama resmi kerajaan pada waktu itu.

=== Menariknya, pemikiran yg sama sedang kita lihat berlangsung sekarang ini juga di tanah Jawa, hanya saja bukan dari Budhisme ===

Jadi raja memerintahkan untuk mengubah bangunan tersebut menjadi tempat ibadah Budhisme. Dari fakta bahwa bentuk dasar Borobudur masih tetap merupakan Mandala menunjukkan kalau bangunan aslinya tidak dirobohkan, hanya rancangannya diubah dengan memahat puluhan patung Budha dan stupa.

Apakah ini suatu kesalahan?

Tidak juga. Kesalahan bukan pada perubahan bentuk Borobudur, karena pada intinya bentuknya tetap sama, Mandala. Kesalahan pada proses perubahannya. Bangunan asli Borobudur terletak di tengah danau. Untuk melaksanakan perubahannya, danau terpaksa dikeringkan (dengan merobohkan salah satu dinding danau dan membiarkan airnya mengalir keluar).

Kesalahan berikutnya adalah keputusan untuk menjadikan Borobudur tempat ibadah Budhisme agar orang melupakan keterkaitannya dg ajaran kuno. Untuk itu Borobodur tetap dibiarkan kering.

Ini merupakan kesalahan karena bentuk Mandala dari Borobudur bukan tanpa makna. Bentuk Mandala dipilih karena lokasi Borobudur merupakan titik Mandala Bumi.

Sebagaimana penjelasan dlm tulisan sebelumnya, Mandala atau Chakra merupakan portal energi. Di dalam tubuh manusia, apabila Mandala/Chakra mengalami gangguan, akan terjadi penyumbatan energi yg terlihat dalam bentuk kelemahan, atau penyakit.
Bumi juga memiliki Mandala/Chakra tersendiri. Tidak seperti Mandala/Chakra Mayor tubuh, yg berjumlah 7, Mandala/Chakra Mayor Bumi berdasarkan elemen/unsur utama yaitu: Air, Kayu, Api, Tanah, dan Logam.

Baca Juga

Menurut Man Tak Chia dalam bukunya The Inner Structure of Tai Chi, dalam ajaran Taoisme, kelima elemen/unsur tersebut bukan acak. Kelimanya melambangkan metamorfosa energi. Melambangkan PROSES TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA. Dan elemen paling awal, elemen yg menjadi dasar dari semua elemen lainnya, adalah Air.

Bahwa Borobudur awalnya berada di tengah danau menunjukkan satu hal: BOROBUDUR ADALAH MANDALA AIR. Titik awal dari semua perkembangan. Atau, dalam hal ini, TITIK AWAL DARI PERADABAN.

Ini merupakan bukti terutama bahwa Hindu bukan berasal dari India. Karena tidak mungkin Hindu muncul di tanah yang jauh dari tanah di mana Mandala Air, titik awal dari semua perkembangan, berada.

Dan ketika Mandala Air dirusak dan dibiarkan rusak, penyumbatan energi terjadi. Itu sebabnya Borobudur merupakan satu2nya situs kuno yg mengalami kerusakan DARI DALAM KE LUAR. Semua situs kuno lain mengalami kerusakan dari luar ke dalam, terutama akibat cuaca. Borobudur rusak dari dalam ke luar karena penyumbatan energi Bumi.

Dan sejak kerusakan Mandala Air, kejayaan Nusantara pun mengalami penurunan.

7 UNSUR KEBUDAYAAN

7 UNSUR KEBUDAYAAN

1. Bahasa
Bahasa merupakan suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus sebagai alat perantara yang paling utama bagi manusia untuk meneruskan atau mengadaptasikan kebudayaan.

Bentuk bahasa ada dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.

2. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan berkisar pada pengetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan sifat-sifat peralatan yang digunakannya. Sistem pengetahuan meliputi flora dan fauna, ruang pengetahuan tentang alam sekitar, waktu, ruang dan bilangan, sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia serta tubuh manusia.

3. Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial
Organisasi sosial merupakan sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial meliputi kekerabatan, asosiasi, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, dan perkumpulan.

4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah dari semua teknik yang dimiliki oleh para anggota dalam suatu masyarakat yang meliputi cara bertindak dan berbuat dalam mengelola dan mengumpulkan bahan-bahan mentah.

Kemudian bahan tersebut dijadikan sebagai alat kerja, penyimpanan, pakaian, perumahan, alat transportasi, dan kebutuhan hidup lainnya yang berupa material.

Unsur teknologi yang sangat menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi alat produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian, perhiasan, tempat tinggal, perumahan, dan alat-alat transportasi.

5. Sistem Mata Pencaharian Hidup
Sistem mata pencaharian hidup adalah segala usaha atau upaya manusia untuk medapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan.

Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi meliputi berburu, mengumpulkan makanan, bercocok tanam, perikanan, peternakan, dan perdagangan.

Baca Juga

6. Sistem Religi
Sistem religi bisa diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal-hal yang suci dan tidak dapat dijangkau oleh akal dan pikiran.

Sistem religi meliputi sistem kepercayaan, sistem nilai, pandangan hidup, komunikasi keagamaan, dan upacara keagamaan.
7. Kesenian
Secara sederhana kesenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia terhadap keindahan atau estetika. Bentuk keindahan yang beraneka ragam itu muncul dari sebuah permainan imajinatif dan kreatif.

Hal itu dapat memberikan kepuasan batin bagi manusia. Secara garis besar, kita dapat memetakan bentuk kesenian dalam tiga garis besar, yaitu seni rupa, seni suara dan seni tari.

CARA MENGHITUNG HARI NAAS BERDASARKAN WETON

" CARA MENGHITUNG HARI NAAS BERDASARKAN WETON " 

Hari Naas itu ibaratnya hari apes. Karena dalam kepercayaan masyarakat Jawa,  Pada hari tertentu dimana seseorang berposisi lemah secara spiritual. Sehingga bisa jadi hari tersebut akan mendatangkan kesialan baginya. Ketahui Hari Naas Anda Hari naas sangat berkaitan dengan weton atau hari lahir dan pasaran seseorang. Pada hari nahas inilah orang tersebut lemah secara spiritual. Untuk menentukan hari naas, atau yang disebut ‘dina was’ dalam Bahasa Jawa, maka kita perlu memahami neptu. Berapa hitungan neptu Anda bisa dilihat sebagai berikut: 

Hari lahir 

Senin : 4 
Selasa : 3 
Rabu : 7 
Kamis : 8 
Jumat : 6 
Sabtu : 9 
Minggu : 5 

Pasaran 

Pon : 7 
Wage : 4 
Kliwon : 8 
Legi : 5 
Pahing : 9 

Contoh: seseorang yang terlahir Senin Pahing berarti 4 ditambah 9, jumlahnya 13. Adapun jumlah hari was yang patut diketahui ada empat, yaitu Was 3, Was 5, Was 7 dan Was Gedhe. Cara Menghitung Hari Naas Bila Anda sudah mengetahui hari lahir dan pasaran seseorang, maka cara mengetahui hari wasnya adalah dengan menjumlahkan hari dan pasaran. Misalnya Selasa Kliwon, berarti 3 ditambah 8, sama dengan 11. 

Macam-macam hari naas atau sial ialah:
  • Was 3 masyarakat jawa sering menyebutnya (Tibo Ringkel)
  • Was 5 masyarakat sering menyebutnya (Pupak Puser)
  • Was 7
  • Was 11

Untuk menghitung Was 3, maka majulah hingga hari ketiga dari hari lahir. Lahir Selasa Kliwon, maka Was 3 nya ada di hari Kamis Pahing. (Keterangan: Selasa, Rabu, Kamis. Kliwon, Legi, Pahing …) 

Demikian pula untuk menghitung Was 5. Maju hingga hari kelima dari hari lahir (Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu) ditambah pasaran juga (Kliwon, Legi, Pahing, Pon, Wage ). Sehingga Was 5 nya jatuh di hari Sabtu Wage. 

Baca Juga

Sedangkan Was 7 orang ini ada di hari Senin Legi. (Keterangan: Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu, Senin . Kliwon, Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon, Legi ). Hari was yang paling ditakuti adalah Was Gedhe atau Was Gotong. Karena inilah titik paling lemah seseorang. Adapun cara menghitungnya adalah dengan menghitung hingga hari kesebelas dari hari lahir. Misalnya Selasa Kliwon (jumlah neptu 11), maka Was Gedhenya jatuh pada hari Jumat Kliwon. (Keterangan: Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat. Kliwon, Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon, Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon). 

Nah, demikianlah caranya. Sudah bisa menghitung hari naas Anda? 

NB..: Untuk memudahkan dan dimengerti .Praktek langsung lewat penanggalan yg ada hitungan neptu dirumah. Dg cara hitung maju kedepan langkah ke 3....5.....7....11.. Dari hari kelahiran serta satuan mu... hari lahir disini Buat Patokan perhitungan

KARAKTER ATAU WATAK PEREMPUAN MENURUT PRIMBON JAWA

Karakter Atau Watak Perempuan Menurut Primbon Jawa Tanggal



1. Berwatak keras, kemauannya sulit dibelokkan. Umumnya sangat setia kepada pasangannya, selalu menepati janji dan mencintai suaminya sepenuh hati sampai mati. Sisi negatifnya adalah mudah putus asa, gampang menyerah, dan sulit melupakan kegagalan yang dialaminya.

Tanggal 2.
Pandai bergaul dan tidak membosankan sehingga perempuan ini selalu mempunyai banyak teman. Jika ia menikah biasanya mempunyai banyak anak.

Tanggal 3.
Berkemauan keras, suka marah tapi cuma sebentar dan tidak pendendam. Ia tidak akan membalas walaupun disakiti orang lain karena sifatnya yang pemaaf. Selain itu ia tipe perempuan yang setia.

Tanggal 4.
Pendiam tapi banyak akal. Otaknya berisi dan daya ingatnya tinggi, sehingga kebanyakan perempuan yang lahir tanggal 4 mencapai prestasi akamedis yang tinggi.

Tanggal 5.
Umumnya banyak bicara dan suka gosip. Mudah marah dan biasanya kalau marah tangannya ikut 'bicara'. Jika menikah perempuan ini akan membuat keluarganya kaya dan ia sama sekali tidak kikir, suka mendermakan hartanya.

Tanggal 6.
Wataknya pelupa dan ceroboh, karena itu tidak heran jika sering mendapat marah atau teguran. Akan tetapi ia perempuan yang rajin dan tekun serta tidak pernah mengeluh.

Tanggal 7.
Pendiam dan hanya bicara seperlunya. Ia juga tipe setia walapun pasangannya tidak terlalu memperhatikannya. Sisi negatifnya adalah pemalas.

Tanggal 8.
Selalu berpikir panjang sebelum memutuskan atau melakukan sesuatu. Sangat taat terhadap ajaran agama yang dianutnya. Setia kepada suami tapi tidak sayang kepada mertua.

Tanggal 9.
Berhati keras sehingga sulit dinasehati dan selalu menuruti kemauannya sendiri. Ia juga mudah marah, mudah tersinggung, tapi mudah pula melupakannya.

Tanggal 10.
Berwawasan luas dan selalu mempertimbangkan baik buruk dalam melakukan sesuatu. Ia tidak suka membicarakan kejelekan orang lain. Mempunyai sifat pelupa, walaupun masih muda usia.

Tanggal 11.
Menjunjung tinggi sopan santun dan selalu menghormati orang yang lebih tua. Penuh pertimbangan dalam melakukan sesuatu dan tidak menyukai pertengkaran. Perempuan ini tidak mudah tersinggung; jika ada orang yang mengkritiknya, ia malah sangat berterimakasih.

Tanggal 12.
Pendiam tapi mudah marah. Menyukai berbicara tentang kebaikan dan kebajikan, akan tetapi cara bicaranya sering menggunakan kata-kata yang tajam sehingga banyak orang menjadi tersinggung.

Tanggal 13.
Pembohong dan suka berdusta. Juga keras kepala, karena itu sukar untuk dinasehati. Tetapi ia perempuan yang rajin bekerja dan hemat. Sayangnya ia juga pelit.

Tanggal 14.
Pandai bicara yang menarik perhatian orang sehingga banyak teman. Hatinya sendiri juga baik, tidak sombong, tidak suka berprasangka dan selalu berbicara dan berpikir hal yang baik-baik saja.

Tanggal 15.
Pandai memecahkan persoalan dengan pikirannya yang berwawasan luas. Ia juga ulet dan tidak mudah putus asa. Jika disakiti, perempuan ini lebih suka memaafkannya daripada balas dendam.

Tanggal 16.
Supel dan ramah sehingga banyak teman. Dalam bergaul suka sekali membicarakan orang lain. Selain itu ia mudah lupa dan suka bermalas-malasan.

Tanggal 17.
Sifatnya yang sabar, cinta damai, dan suka memaafkan kesalahan orang lain membuatnya disayang keluarga dan teman-temannya. Perempuan ini juga penuh pertimbangan sebelum melakukan sesuatu agar tidak menyesal di kemudian hari.

Tanggal 18.
Bergaya hidup mewah. Suka akan barang-barang bermerek dan mahal. Sangat rajin bekerja dan ulet, sayang suka berbohong.

Tanggal 19.
Perempuan ini selalu berusaha keras untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Tapi jika akhirnya tidak tercapai, ia bisa menerimanya dengan pasrah. Ia juga mudah tersinggung.

Tanggal 20.
Kurangnya kepercayaan diri membuatnya mudah dihasut sehingga sering melakukan sesuatu yang di luar kesadarannya. Ia juga mudah putus asa dan pelupa.

Tanggal 21.
Pandai menilai karakter orang lain, tapi kemudian menggunakannya sebagai bahan gosip untuk menarik perhatian teman-temannya. Perempuan ini mempunyai pendirian yang kuat sehingga tidak mudah dipengaruhi.

Tanggal 22.
Suka membaca dan bertanya membuatnya kaya akan pengetahuan. Cenderung pendiam dan secara diam-diam menilai karakter orang-orang di sekitarnya. Ia hanya mau bicara tentang hal yang benar-benar diketahuinya atau dipahaminya.

Tanggal 23.
Suka bercanda sehingga orang lain sering bingung kapan ia serius dan kapan tidak. Walaupun begitu ia juga mudah marah kalau tersinggung walaupun jarang. Ia juga tipe perempuan yang setia.

Tanggal 24.
Pandai mengatur keuangan dan suka memberi nasehat kepada teman atau anggota keluarga yang berbuat kesalahan. Ia rajin bekerja dan tidak suka gosip.

Tanggal 25.
Berpikir positip, logis dan berpandangan luas. Perempuan ini menyukai hal-hal yang praktis dan tidak suka hal-hal yang berbau takhayul. Ia suka membantu orang yang membutuhkannya. Sifat negatifnya sulit memaafkan kesalahan orang lain dan juga dirinya sendiri.

Tanggal 26.
Perempuan ini pekerja yang giat. Ia tidak bisa diam, apa yang biasa dikerjakan, ia kerjakan dengan semangat. Sayangnya ia agak ceroboh dan seringkali gegabah dalam mengambil keputusan.

Tanggal 27.
Pandai membedakan baik dan buruk, sehingga ia menjadi jarang membuat keputusan yang salah. Ia menjadi tempat mencari nasehat bagi teman-teman dan kerabatnya. Ia juga pandai menilai sifat orang lain

Tanggal 28.
Sangat berbakat dalam memanfaatkan uang untuk berbisnis. Kepandaiannya berbicara mendukung bakatnya tersebut. Namun ia kurang tabah dalam menghadapi cobaan.

Tanggal 29.
Agak pembosan dan kurang setia terhadap suaminya. Tapi selalu disayang oleh anak-anaknya dan berhasil mendidik mereka. Perempuan ini selalu tegar menghadapi cobaan dan pandai menyelesaikan masalah.

Tanggal 30.
Banyak rejekinya walaupun bukan pekerja keras. Suka membagi-bagikan rejekinya kepada orang yang membutuhkannya. Tapi ia tidak suka dibohongi.

Tanggal 31.
Mempunyai bakat seni yang luar biasa dan umumnya menjadi orang terkenal setelah mengembangkan bakatnya tersebut. Mudah bosan dan selalu mencari sesuatu yang lain dari yanglain. Agak pemilih dalam berteman, tapi begitu berteman biasanya awet sampai tua.


[ PRIMBON JAWA WATAK berdasarkan WETON
bukan bermaksud untuk mengajak anda menjadi syirik atau sebagainnya,. namun masyarakat jawa mempunyai sebuah kebiasaan / perhitungan yg unik tentang weton (hari kelahiran) & hal ini dilestarikan secara turun temurun. Untuk meramalkan watak seseorang berdasarkan weton kelahirannya, primbon Jawa mengenal istilah neptu. Neptu adalah nilai dari suatu weton yang diperoleh dengan menjumlahkan nilai hari dan nilai pasaran. Nilai neptu sendiri berkisar antara 7 sampai 18. Nah, dari nilai neptu inilah kemudian semua yang mencakup karakter dan watak seseorang diramalkan. Nilai neptu tersebut berkisar antara 7 sampai yang terbesar adalah 18. Yang neptu 7 (yang paling rendah) dimiliki oleh weton Selasa Wage, sementara neptu 18 (yang paling tinggi) dimiliki oleh weton Sabtu Pahing. berikut rinciannya:
Minggu 5
Senin 4
Selasa 3
Rabu 7
Kamis 8
Jum'at 6
Sabtu 9
Wage 4
Kliwon 8
Legi 5
Pahing 9
Pon 7
sedangkan untuk menghitung neptu weton tinggal menjumlahkan saja sesuai weton kelahiran, seperti rabu legi 12 (rabu 7 legi 5)

*Watak berdasarkan Weton dengan Neptu 7*. Nilai neptu 7 hanya dimiliki oleh orang yang lahir diweton Selasa Wage. Orang dengan neptu ini bisanya memiliki watak sempit hatinya, tidak mempunyai teman, pemalas, suka ingkar janji terhadap wanita, bahkan sering berbuat gegabah, dan bila bercakap-cakap agak tersendat-sendat.

*Watak berdasarkan Weton dengan Neptu 8*. Nilai neptu 8 hanya dimiliki oleh orang yang lahir diweton Senin Wage dan Selasa Legi. Orang dengan neptu ini bisanya memiliki watak panas hati, dengki, tidak mempunyai teman, sering bermuka masam, dan bila bertengkar sering mendatangkan bahaya, atau bila berbicara sering berakibat celaka. Dalam istilah primbon, watak ini disebut berlaku seperti bumi.

*Watak berdasarkan Weton dengan Neptu 9*. Nilai neptu 9 hanya dimiliki oleh orang yang lahir diweton Minggu Wage dan Senin Legi. Orang dengan neptu ini bisanya memiliki watak lincah (teranjalan), suka berpindah-pindah dan jauh tujuannya, bersikap hanya untuk mementingkan isi perutnya sendiri, dan bila ia diguna-guna, ia akan kebal. Dalam istilah primbon, watak ini disebut berlaku seperti api.

*Watak berdasarkan Weton dengan Neptu 10*. Nilai neptu 10 hanya dimiliki oleh orang yang lahir diweton Selasa Pon, Jumat Wage, dan Minggu Legi. Orang dengan neptu ini bisanya memiliki watak pendiam, bila disakiti hatinya tidak mudah marah, mudah menerima apa yang diajarkan (cerdas atau daya tangkapnya tinggi, dan bila menjadi seorang dukun tidak mudah ditanyai. Dalam istilah primbon, watak ini disebut berlaku seperti pelangi.

*Watak berdasarkan Weton dengan Neptu 11*. Nilai neptu 11 hanya dimiliki oleh orang yang lahir diweton Senin Pon, Rabu Wage, Selasa Kliwon, dan Jumat Legi. Orang dengan neptu ini bisanya memiliki watak berani mati, besar malunya, mudah tersinggung, dan bila memiliki sesuatu sering dijualnya, malah kadang-kadang suka mencuri bila dalam keadaan kepepet. Dalam istilah primbon, watak ini disebut berlaku seperti bunga.

*Watak berdasarkan Weton dengan Neptu 12*. Nilai neptu 12 hanya dimiliki oleh orang yang lahir diweton Minggu Pon, Kamis Wage, Senin Kliwon, Rabu Legi, dan Selasa Pahing. Orang dengan neptu ini bisanya memiliki watak menerima (neriman), banyak kepandaiannya, banyak orang sayang kepadanya, bila bekerja mudah, dan bila berumah tangga sering kehilangan. Dalam istilah primbon, watak ini disebut berlaku seperti jin.

*Watak berdasarkan Weton dengan Neptu 13*. Nilai neptu 13 hanya dimiliki oleh orang yang lahir diweton Jumat Pon, Sabtu Wage, Minggu Kliwon, Kamis Legi, dan Senin Pahing. Orang dengan neptu ini bisanya memiliki watak tidak mempunyai perasaan, tetapi hatinya lemah lembut, berlaku baik terhadap saudara, dan berjiwa petualang (suka merantau). Dalam istilah primbon, watak ini disebut berlaku seperti bintang.

*Watak berdasarkan Weton dengan Neptu 14*. Nilai neptu 14 hanya dimiliki oleh orang yang lahir diweton Rabu Pon, Jumat Kliwon, Sabtu Legi, dan Minggu Pahing. Orang dengan neptu ini bisanya memiliki watak apa saja mau (serba mau), apapun dapat dijalani, suka berbakti, sering mendapatkan kebahagiaan, mudah menerima pelajaran, disegani oleh orang lain, lemas hatinya, tetapi pemalas. Dalam istilah primbon, watak ini disebut berlaku seperti bulan.

*Watak berdasarkan Weton dengan Neptu 15*. Nilai neptu 15 hanya dimiliki oleh orang yang lahir diweton Kamis Pon, Rabu Kliwon, dan Jumat Pahing. Orang dengan neptu ini bisanya memiliki watak suka memerintah (seneng ngongkon), keras hatinya dan keras pula bicaranya, tidak mau kurang makanan, banyak temannya, dan bila berumah tangga sering bertengkar. Dalam istilah primbon, watak ini disebut berlaku seperti matahari.

*Watak berdasarkan Weton dengan Neptu 16*. Nilai neptu 16 hanya dimiliki oleh orang yang lahir diweton Sabtu Pon, Kamis Kliwon, dan Rabu Pahing. Orang dengan neptu ini bisanya memiliki watak lemah, jika berbicara banyak ma’afnya, sopan santun, apa yang diciptakannya terlaksana, jika sudah marah tidak ada yang dapat bisa menghalang-halangi. Dalam istilah primbon, watak ini disebut berlaku seperti air.

*Watak berdasarkan Weton dengan Neptu 17*. Nilai neptu 17 hanya dimiliki oleh orang yang lahir diweton Sabtu Kliwon dan Kamis Pahing. Orang dengan neptu ini bisanya memiliki watak pendiam, mau bekerja tapi lambat, bila memberi nasehat sering dituruti, tidak mempunyai teman (sempit pergaulan). dan ia sering ditipu oleh orang lain. Dalam istilah primbon, watak ini disebut berlaku seperti bumi.

*Watak berdasarkan Weton dengan Neptu 18*. Nilai neptu 18 hanya dimiliki oleh orang yang lahir diweton Sabtu Pahing. Orang dengan neptu ini bisanya memiliki watak panas, bicara baik periang dan bila bertengkar sangat berani, tetapi mudah mengalah. Dalam istilah primbon, watak ini disebut berlaku seperti api.

Nah, demikianlah uraian mengenai ramalan watak berdasarkan weton kelahiran yang dirangkum dalam kitab Mujarobat Primbon Jawa, dan biasanya orang yg neptunya lebih sedikit akan cenderung kalah/mengalah dengan neptu yg lebih besar. Ramalan watak menurut weton tersebut tentu sedikit banyak akan dapat bermanfaat bagi kita .

MENGENAL DAN MEMAHAMI KEJAWEN

MENGENAL DAN MEMAHAMI KEJAWEN
Oleh Tara Dharaparahita

 Kejawen adalah sebuah kepercayaan yang dianut di pulau Jawa oleh suku Jawa dan suku bangsa lainnya yang menetap di Jawa. Kejawen hakikatnya adalah suatu filsafat di mana keberadaanya ada sejak orang jawa itu ada. Hal tersebut dapat dilihat dari ajarannya yang universal dan selalu melekat berdampingan dengan agama yang dianut pada zamannya. Kitab-kitab dan naskah kuno Kejawen tidak menegaskan ajarannya sebagai sebuah agama meskipun memiliki laku . 

Kejawen juga tidak dapat dilepaskan dari agama yang dianut karena filsafat Kejawen dilandaskankan pada ajaran agama yang dianut oleh filsuf Jawa.

Sejak dulu, orang Jawa mengakui keesaan Tuhan sehingga menjadi inti ajaran Kejawen, yaitu mengarahkan insan "Sangkan Paraning Dumadhi ( Dari mana datang dan kembalinya hamba tuhan ) dan membentuk insan se-iya se-kata dengan Tuhannya.

Manunggaling Kawula lan Gusthi ( bersatunya Hamba dan Tuhan"). Dari kemanunggalan itu, ajaran Kejawen memiliki misi antara lain:
1. Mamayu Hayuning Pribadhi (sebagai rahmat bagi diri pribadi)
2. Mamayu Hayuning Kaluwarga (sebagai rahmat bagi keluarga)
3. Mamayu Hayuning Sasama (sebagai rahmat bagi sesama manusia)
4. Mamayu Hayuning Bhuwana (sebagai rahmat bagi alam semesta).

Berbeda dengan kaum abangan, kaum kejawen relatif taat dengan agamanya, dengan menjauhi larangan agamanya dan melaksanakan perintah agamanya namun tetap menjaga jatidirinya sebagai orang pribumi, karena ajaran filsafat kejawen memang mendorong untuk taat terhadap Tuhannya. Jadi tidak mengherankan jika ada banyak aliran filsafat kejawen menurut agamanya yang dianut seperti Islam Kejawen, Hindu Kejawen, Budha Kejawen, Kejawen Kapitayan (Kepercayaan) dengan tetap memegang teguh ajaran agama dasarnya .

Ingsun wong jowo seng agamane islam, Ingun dudu wong islam seng manggon ning jowo".

Kata “Kejawen” berasal dari kata "Jawa", yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah "segala sesuatu yang berhubungan dengan adat dan kepercayaan Jawa (Kejawa'an) Penamaan "kejawen" bersifat umum, biasanya karena bahasa pengantar ritualnya menggunakan bahasa Jawa. Dalam konteks umum, Kejawen sebagai filsafat yang memiliki ajaran-ajaran tertentu terutama dalam membangun Tata Krama (aturan berkehidupan yang mulia), Kejawen sebagai agama itu dikembangkan oleh pemeluk Agama Kapitayan jadi sangat tidak arif jika mengatasnamakan Kejawen sebagai agama di mana semua agama yang dianut oleh orang jawa memiliki sifat-sifat kejawaan yang kental. Kejawen dalam opini umum berisikan tentang seni, budaya, tradisi, ritual, sikap serta filosofi orang-orang Jawa. Kejawen juga memiliki arti spiritualistis atau spiritualistis suku Jawa, laku olah sepiritualis kejawen yang utama adalah Pasa (Berpuasa) dan Tapa (Bertapa). Penganut ajaran kejawen biasanya tidak menganggap ajarannya sebagai agama dalam pengertian seperti agama monoteistik, seperti Islam atau Kristen, tetapi lebih melihatnya sebagai seperangkat cara pandang dan nilai-nilai yang dibarengi dengan sejumlah laku (mirip dengan " ibadah").

Ajaran kejawen biasanya tidak terpaku pada aturan yang ketat dan menekankan pada konsep "keseimbangan". Sifat Kejawen yang demikian memiliki kemiripan dengan Konfusianisme (bukan dalam konteks ajarannya). Penganut Kejawen hampir tidak pernah mengadakan kegiatan perluasan ajaran, tetapi melakukan pembinaan secara rutin.

Simbol-simbol "laku" berupa perangkat adat asli Jawa, seperti keris , wayang, pembacaan mantera, penggunaan bunga-bunga tertentu yang memiliki arti simbolik, dan sebagainya. Simbol-simbol itu menampakan kewingitan (wibawa magis) sehingga banyak orang (termasuk penghayat kejawen sendiri) yang dengan mudah memanfaatkan kejawen dengan praktik klenik dan perdukunan yang padahal hal tersebut tidak pernah ada dalam ajaran filsafat kejawen. Ajaran-ajaran kejawen bervariasi, dan sejumlah aliran dapat mengadopsi ajaran agama pendatang, baik Hindu, Buddha, Islam, maupun Kristen. Gejala sinkretisme ini sendiri dipandang bukan sesuatu yang aneh karena dianggap memperkaya cara pandang terhadap tantangan perubahan zaman.
Sultan Agung Mataram dianggap sebagai filsuf peletak pondasi Kejawen Muslim yang kemudian sangat mempengaruhi upacara-upacara penting terutama yang paling nampak adalah penanggalan dalam menentukan hari-hari penting. Hari-hari penting kejawen tidak lepas dari "Kelahiran - Pernikahan - Mangkat " (kematian), yang ketiganya adalah kehidupan dalam tradisi Jawa. Orang Jawa akan mendapatkan nama pada ketiga peristiwa tersebut, yaitu nama saat kelahiran, nama saat pernikahan, nama saat mangkat (nama kematian dengan menambahkan "bin"/ "binti" nama orang tua di belakang nama kelahiran). Semua hari-hari penting itu ditetapkan sesuai Kalender Jawa yang memiliki Primbon sebagai aturan-aturan dalam menentukan hari penting dan tata caranya. Berikut adalah hari-hari penting dalam Kejawen :

1. Suran (Tahun Baru 1 Sura).
2. Sepasaran (upacara kelahiran) dan Aqiqah bagi muslim .
3. Mantennan (Pernikahan dengan segala upacaranya).
4. Mangkat (Upacara Kematian) - Mengirim Do'a (Kanduri, Wirid, Ngaji) 7 Hari, 40 Hari, 100 Hari, 1000 Hari, 3000 Hari.
5. Megeng Pasa - Tanggal 28 dan 29 Bulan Ruwah (Bulan Arwah) Yang digunakan untuk mengirim Do'a kepada yang telah mangkat (berangkat) terlebih dahulu, juga waktu Munjung (mengirim makanan lengkap nasi dan lauk kepada orang yang dituakan dalam keluarga) untuk mengikat silaturahmi.
6. Megeng Sawal - Tanggal 29 dan 30 Bulan Pasa Yang digunakan untuk mengirim Do'a kepada yang telah mangkat (berangkat) terlebih dahulu, juga waktu Munjung (mengirim makanan lengkap nasi dan lauk kepada orang yang dituakan dalam keluarga) untuk mengikat silaturahmi bagi yang tidak ada kesempatan pada Megeng Pasa.
7. Riadi Kupat (Hari Raya Kupat) - Tanggal 3, 4 dan 5 Bulan Sawal (Bagi orang tua yang ditinggalkan anaknya sebelum menikah).

Karena filsafat kejawen juga beragama, hari besar agama juga merupakan hari penting kejawen. Berikut ini adalah beberapa hari penting tambahan untuk kejawen muslim :
1. Hari Raya Idul Fitri
2. Hari Raya Idul Adha.
3. Hari Raya Jum'at.
4. Muludan (Maulid Kanjeng Nabi Muhammad, S.A.W.)
5. Sekaten (Syahadatain)
Para penganut kejawen sangat menyukai berpuasa dalam ajaran islam karena dianggap sama dengan ajaran leluhurnya selain juga tafakur yang dianggap sama dengan bertapa.

1. Pasa Weton - berpuasa pada hari kelahiranya sesuai penanggalan jawa.
2. Pasa Sekeman - Puasa pada hari senin dan kamis.
3. Pasa Wulan - Puasa pada setiap tanggal 13, 14, dan 15 pada setiap bulan Kalender Jawa .
4. Pasa Dawud - Puasa selang-seling, sehari puasa-sehari tidak.
5. Pasa Ruwah - Puasa pada hari-hari bulan Ruwah (Bulan Arwah).
6. Pasa Sawal - Puasa enam hari pada bulan Sawal kecuali tanggal 1 Sawal.
7. Pasa Apit Kayu - Puasa 10 hari pertama pada bulan ke-12 kalender jawa.
8. Pasa Sura - Puasa pada tanggal 9 dan 10 bulan Sura.

Baca Juga

Selain puasa diatas kejawen juga memiliki puasa biasanya untuk menggambarkan kezuhudan (kesungguhan) dalam mencapai keinginan, jenis puasa tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pasa Mutih - puasa ini dilakukan dengan jalan hanya boleh makan nasi putih, tanpa garam dan lauk pauk atau makanan kecil dan lain-lain, serta minumnya juga air putih.
2. Pasa Patigeni - puasa tidak boleh makan, minum dan tidur serta hanya boleh dikamar saja tanpa disinari cahaya lampu.
3. Pasa Ngebleng - puasa tidak boleh makan dan minum, tidak boleh keluar kamar, boleh keluar sekadar tetapi sekadar buang hajat dan boleh tidur tetapi sebentar saja.
4. Pasa Ngalong - puasa tidak makan dan minum tetapi boleh tidur sebentar saja dan boleh pergi.
5. Pasa Ngrowot - puasa yang tidak boleh makan nasi dan hanya boleh makan buah-buahan atau sayur-sayuran saja.

Kejawen tidak memiliki Kitab Suci, tetapi orang Jawa memiliki bahasa sandi yang dilambangkan dan disiratkan dalam semua sendi kehidupannya dan mempercayai ajaran-ajaran Kejawen tertuang di dalamnya tanpa mengalami perubahan sedikitpun karena memiliki pakem (aturan yang dijaga ketat), kesemuanya merupakan ajaran yang tersirat untuk membentuk laku utama yaitu Tata Krama (Aturan Hidup Yang Luhur) untuk membentuk "orang jawa yang memiliki akhlak terpuji".

DADIO TIYANG JAWI INGKANG HANJAWANI. #akubanggadadiwongjowo #lakujowo

PRIMBON HAID LENGKAP MENURUT JAM, HARI, PASARAN, WETON , TANGGAL DAN BULAN

Primbon Haid Lengkap Menurut Jam, Hari, Pasaran Weton, Tanggal dan Bulan 

 Primbon Haid lengkap menurut jam hari pasaran tanggal dan bulan, Primbon Jawa Haid berdasarkan jam hari pasaran tanggal dan bulan, Primbon Jawa menstruasi menurut jam hari pasaran tanggal dan bulan Primbon Wanita Haid
Datangnya menstruasi atau haid merupakan kondisi biologis normal yang hanya dialami oleh perempuan, dimana darah keluar dari alat reproduksi wanita yang menunjukkan masa subur kaum perempuan. Datangnya haid atau menstruasi pertama kali dialami seorang anak perempuan merupakan tanda bahwa dia sudah masuk usia akil balik.

Dimasyarakat Jawa dulu dan mungkin sampai sekarang menyimpan makna tersendiri. Dalam kehidupan masyarakat Jawa dipercaya bahwa haid atau keluarnya darah kotor ternyata dimaknai sebagai pertanda atau firasat akan terjadi sesuatu dan atau mengalami sesuatu kejadian pada diri orang yang sedang haid. Kebersihan dari seorang wanita yang lagi haid juga ikut diperhatikan. Masyarakat Jawa percaya bahwa wanita nan sedang haid akan diikuti oleh makhluk halus jika membuang pembalut bekas pakai secara sembarangan.

Datangnya menstruasi atau haid setiap wanita tidak ada yang sama setiap bulannya, setiap wanita tentu mempunyai waktu haid yang tidak tetap dan teratur, hal ini disebabkan oleh karena kondisi badan dan psikis yang berbeda-beda pada setiap wanita. Oleh sebab itu, waktu-waktu haid bagi seorang wanita sering kali mempengaruhi dirinya, serta dikaitkan dengan firasat yang akan terjadi pada dirinya sendiri atau orang lain disekitarnya. Dalam Primbon Jawa, ilmu titen orang jawa, yaitu ilmu yang mempelajari tentang primbon atau ramalan yang akan atau sedang terjadi bagi wanita yang sedang haid menurut Sapta Wara disebut Primbon Haid, adapun perincinanya menurut waktujam, hari, pasaran weton, tanggal sampai bulan dapat dijelaskan sebagai berikut :

Primbon Haid Menurut Jam Waktu :
Bila pada Jamwaktu tertentu wanita mengalami haid, arti tafsirnya:
01.00 : Akan berjumpa dalam waqtu dekat
02.00 : Dia tidak lupa
03.00 : Menerima janji
04.00 : Cinta makin berkurang
05.00 : Mendapat malu
06.00 : Selalu merasa curiga
07.00 : Kegembiraan
08.00 : Rindu Keluarga
09.00 : Janji yang mesra
10.00 : Merasa gembira
11.00 : Kesetiaan
12.00 : Perasaan hati saja
13.00 : Tidak kecewa
14.00 : Sedikit kekecewaan
15.00 : Menerima sesuatu dari kekasih
16.00 : Perjuangan batin
17.00 : Cinta mulai tumbuh
18.00 : Kurang memuaskan
19.00 : Kekecewaan
20.00 : Hanya lamunan
21.00 : Rindu kekasih
22.00 : Dapat pengalaman pahit
23.00 : Kesetian
24.00 : Kasih berbalas

Primbon Menstruasi Menurut Hari :
Bila pada Hari tertentu wanita mengalami haid, arti tafsirnya:
Minggu: Berjumpa kenalan lama
Senin : Mendapat keuntungan
Selasa : Bersuka ria
Rabu : Pertengkaran
Kamis : Bersedih hati
Jum’at : Mendapat keuntungan
Sabtu : Ada kejadian yang mengejutkan

Primbon Datang bulan Menurut Pasaran Weton:
Bila pada Pasaran Weton kelahirannya wanita mengalami haid, arti tafsirnya:
Kliwon : Mendapat keuntungan
Legi : Bersuka ria
Pahing : Akan ada tamu
Pon : Kejadian menyedihkan
Wage : Ada kehalangan

Primbon HaidMensrtuasi Menurut Tanggal :
Bila pada Tanggal tertentu wanita mengalami haid, arti tafsirnya berikut ini:
Tanggal 1 : Akan Sedikit gembira.
Tanggal 2 : Akan Susah.
Tanggal 3 : Akan Ada Cekcok.
Tanggal 4 : Akan Memoperoleh keuntungan.
Tanggal 5 : Akan Kecewa.
Tanggal 6 : Akan Ada suatu berita.
Tanggal 7 : Akan Mendapat Hadiah.
Tanggal 8 : Akan Ada Pernikahan.
Tanggal 9 : Akan Lepas dari rasa kecewa.
Tanggal 10 : Akan Dapat Surat Dari Kekasih.
Tanggal 11 : Akan Dapat Kesenangan.
Tanggal 12 : Akan Bersedih Hati.
Tanggal 13 : Akan Terlepas dari hutang.
Tanggal 14 : Akan Memperoleh Undangan.
Tanggal 15 : Akan mendapat berita mengejutkan.
Tanggal 16 : Akan ada bahaya.
Tanggal 17 : Akan Di omongin orang tapi omongan baik.
Tanggal 18 : Akan mendapat sedikit Halangan Rintangan.
Tanggal 19 : Akan Difitnah orang.
Tanggal 20 : Akan mendapat permusuhan.
Tanggal 21 : Akan mendapat kesusahan.
Tanggal 22 : Akan Gembira.
Tanggal 23 : Akan memperoleh Malu.
Tanggal 24 : Akan dapat rezeki.
Tanggal 25 : Akan dapat Uang.
Tanggal 26 : Akan dapat pujian.
Tanggal 27 : Akan puas hati.
Tanggal 28 : Akan menderita batin.
Tanggal 29 : Akan bepergian.
Tanggal 30 : Akan mendapat kesenangan.
Tanggal 31 : Akan lolos dari bahaya.

Primbon Haid Menurut Bulan Kalender Masehi Bila pada Bulan tertentu wanita mengalami haid, arti tafsirnya dibawah ini:
Januari : Akan Senang.
Februari : Akan Ada Yang Sayang.
Maret : Akan Ada Yang Menunggu.
April : Akan Ada Yang Cinta.
Mei : Akan Tidak Enak Pikiran.
Juni : Akan Di Benci Orang.
Juli : Akan Ada Yang Mengharapkan.
Agustus : Akan Ada Yang Sayang.
September : Akan Ada Yang Cinta.
Oktober : Akan ada yang menanti.
Nopember : akan ada yang rindu.
Desember : Akan ada yang menunggu.
==================

Baca Juga

Primbon Haid : Ramalan Arti Datang Bulan menurut Primbon Jawa

Primbon Haid Haid, menstruasi, atau datang bulan adalah sebuah siklus biologis yang hampir dialami semua wanita dewasa di seluruh dunia. Siklus ini terjadi akibat tidak terbuahinya sel telur dalam rahim wanita sehingga darah meluruh dari dinding rahim dan keluar dari kemaluan. Setiap wanita memiliki siklus haid yang tidak sama. Itulah sebabnya mengapa pada masing-masing wanita, haid bisa terjadi pada jam, hari, atau tanggal yang berbeda. Dalam kepercayaan ilmu kejawen, haid sendiri dipercaya bisa menjadi suatu alamat atau firasat tentang suatu kejadian yang akan dialami oleh si wanita yang haid. Alamat dan firasat tersebut terangkum di bab ramalan datang bulan primbon haid lengkap yang isinya telah kami rangkum sebagaimana pembahasan berikut.

Primbon Haid Datang Bulan
Penjelasan tentang primbon haid dalamkitab mujarobat primbon Jawa terangkum dalam bab Sapta Wara. Bab ini menjelaskan bahwa firasat atau ramalan haid dapat diketahui dengan melihat jam, hari, pasaran, tanggal, hingga bulan terjadinya haid.
Back To Top