"SIAPA MPU TANTULAR YANG SANGAT TE-
KENAL ITU? DAN SIAPA PULA LELU-
HUR-NYA, APA DENGAN MPU
BHARADA YANG JUGA
SAMA TERKENALNYA"
1. Mpu Grijaya. (datang di Bali tahun 1049
M. Membangun pasraman di Gunung
Lempuyang Madya, Bali Timur.
Menurunkan Sapta Resi, tujuh pen-
deta mumpuni yang menurunkan Keluar-
ga Besar (Clan) Pasek di Bali.
Mpu Tantular itu sezaman dengan pemerintah-
an Raja Bali yang bernama Anak Wungsu atau Sri Aji Wungsu pada tahun 1049 M. Putra keti- ga atau bungsu dari Gunapryadharmapatni atau juga Dharmodayana Warmadewa.
Mpu Tantular ini yang menciptakan kalimat yang adhi luhung da agung yaitu : "Bhineka tunggal ika" yang berarti berbeda-berbeda tapi satu jua.
Yang digunakan sebagai symbol persatuan dari Kerajaan Majapahit.
Kalimat "Bhineka Tunggal Ika" tersebut ada dalam kitab "Sutasoma" karangan Mpu tantu-
lar. Kitab Sutasoma pada intinya menceritakan seorang anak raja yang bernama Sutasoma. Dia meninggalkan hidup Keduniawiannya dan
memilih menjadi pendeta pendeta disebabkan
ketaatannya kepada agama Budha.
Selama menjadi pendeta Budha, ia selalu men-
nyediakan untuk berkorban bagi dirinya sendiri
guna membantu sesamanya yang sedang dilanda kesulitan. Termasuk membantu seorang raksasa yang punya kebiasaan memakan manusia. Dan mereka yang dibantu itu pada akhirnya mengikuti jejak Sutasoma menjadi pemganut agama Budha.
Adapun bila kita ingin mengetahui asal usul
leluhur Mpu Tantular ada 4 (empat) versi cerita
yan menarik untuk dicermati yaitu sebagai be-
rikut :
A. Menurut "Silsilah Maha Gotra Pasek Sanak
Sapta Rsi" (Soebandi, 1985).
Inti tulisan Ketoet Soebandi :
Mpu Bharadah alias Mpu Suci Pradah, beliau
beprayangan di Lemah Tulis-Pajarakan Jawa
Timur dan berputra 3 (tiga) yakni :
1. Mpu Siwagandu, menikah dengan putri
Wiraraga.
2. Ni Dyah Widawati.
3. Mpu Bahula yang menikah dengan Dyah
Ratna Manggali.
Mpu Bahula (anak terakhir alias bungsu)
berputra 5 (lima) orang yakni :
1. Mpu Tantular alias Mpu Wiranatha.
2. Ni Dwi Dwararika.
3. NI Dewi Adyani.
4. Ni Dewi Amartha Jiwa.
5. Ni Dewi Amartha Manggali.
B. Menurut "Babad Arya Bang Waya Biya
Pinatih" (Putut Ketut I Gusti, 1977).
Inti tulisan versi diuraikan sebagai berikut :
"Empu Bradah maputra kekasih, kaping lu-
wur Empu Siwa Gandu kaping kasih Empu
Bahula, maputra limang diri., kaping duwur
Empu Tantular sane catur istri"
Ternemahan bebas :
Empu Bradah berputra dua orang,
1. Empu Siwa Gandu.
2. Empu Bahula.
Empu Bahula berputra lima orang, yang
sulung Empu Tantular, keempat adiknya
perempuan.
C. Menurut "Babad Arya Pinatih" (Pusdok,
1988 : 3).
Inti tulisannya :
"Mwah mpu witadharma maputra tatiga,
kang jyesta mpu lsmpita, naruju mpu
adnana, ping untat mpu pastika. Semalih
mpu lampita aputra rong siki pingajeng mpu
kuturan, kang ari sira mpu pradhah. Semalih
mpu kuturan, agriya ring lemah tulis. Mwah
sira mpu pradhah,lengan ka deh kasung-
sung antuk jagate ring deha, aputra sawiji
atengengar mpu bahula. Semalih Mpu bahu
la aputra rong siki, kang jyesta atengeran
mpu tantular kang ari mpu candra.
Terjemahan bebas :
'Selanjutnya, Mpu Wita Dharma berputra tiga
orang, yang pertama bernama Mpu Lampi-
ta, yang kedua bernama Mpu Adnyana, dan
yang ketiga bernama Mpu Pastika.
Kemudian, Mpu Lampita berputra dua orang
yang pertama benama Mpu Kuturan
adiknya bernama Mpu Pradhah. Lalu, Mpu
Kuturan berstana di Lemah Tulis
. Kemudian, Mpu Pradhah pergi ke Daha,
disembah oleh penduduk Daha, berputra
seorang bernama Mpu Bahula, dan Mpu
Bahula berputra dua orang yang pertama
bernama Mpu Tantular adiknya bernama
Mpu Candra.
D. Menurut Babad Manik Angkeran.
Versi ini yang terkomplit yang saya jumpai,
yakni sebagai berikut :
Di kawasan Jawa (tidak disebutkan
dimana) ada pendeta maha Sakti bernama :
Danghyang Bajrasatwa. Berputra Dang-
hyang Tanuhun alias Mpu Lampita.
Mpu Lampita berputra lima orang biasa di
sebut Panca Tirtha. Masing-masing yakni :
Baca Juga
2. Mpu Semeru, datang di Bali tahun 999 M,
beliau mengangkat putranya yaitu Mpu
Kamareka alias Mpu Dryakah, yang ke-
mudian menurunkan keluarga Pasek
Kayuselem. Membangun pasraman di
Besakih.
3. Mpu Ghana, datang di Bali pada tahun
1000 M, membangun pasraman di Da-
sar Gelgel, Klungkung.
4. Ida Mpu Kuturan alias Mpu Rajakretha
datang di Bali pada tahun 1001 M, dan
membangun pasraman di Silyayukti,
Teluk Padang atau Padabai, Karanga-
sem.
5. Mpu Bharadah alias Mpu Pradah (seja-
tanya bernama Mpu Badra yang berarti
Pertapa). Berdiam di Lemah Tulis, Pa-
jaraknya.,dan menjadi pendeta istana
Kahuripan (Rajanya Airlangga) Jawa
Timur sekitar tahun seribuan Masehi.
Mpu Bharadah atau Mpu Badra berpu-
tra Mpu Bahula, yang berarti utama,
beliau memperistri putri dari Rang-
deng Jirah atau Janda di Jirah (Girah),
Namanya Ni Dyah Ratna Manggali.
Beliau yang mengalahkan ilmu hitam-
nya Rangsang Jirah dan akhirnya me-
ngawini putrinya. Cerita ini sangat ter-
kenal dengan nama Calon Arang.
Dalam Babad Manik Angkeran ini Mpu
Bahula diceritakan punya anak Mpu
Tantular, yang sangat terkenal sebagai
Pengarang Kakawin Sutasoma yang di
dalamnya terdapat katalimat "Bhineka
Tunggal Ika" Mpu Tantular juga berge-
lar Danghyang Angsokanata.
Kesimpulan :
Dari keempat versi tersebut diatas, Mpu Tantu-
lar jelas putra dari Mpu Bahula, hasil perkawi-
nan beliau dengan Ni Dyah Ratna Manggali.
Demikian uraian tentang asal usul leluhur Mpu
Tantular, bila ada kekhilafan maupun kesalahan
mohon dimaafkan dan dimaklumi, semoga bermanfaat bagi kita semuanya.
Salam Rahayu semuanya.
Selesai.
Labels:
BUDAYA
Thanks for reading SIAPA MPU TANTULAR YANG SANGAT TERKENAL ITU?. Please share...!
0 Comment for "SIAPA MPU TANTULAR YANG SANGAT TERKENAL ITU?"
APABILA BERMANFAAT BISA DI BOOKMARK DAN SHARE