TRADISI NYADRAN. APA SI NYADRAN ITU?

Tradisi Nyadran
Tradisi Nyadran tak lepas dari upacara yang pernah dilakukan oleh masyarakat Jawa penganut agama Hindu. Tradisi Nyadran atau Srada dilaksanakan pada masa kerajaan Majapahit. Srada dilaksanakan oleh Raja Hayam Wuruk untuk memperingati kematian Rajapatni. Upacara ini dilaksanakan pada bulan Badra tahun Jawa 1284 atau 1362 M. 

Nyadran juga disinggung dalam kitab Pararaton meskipun hanya sekilas. Dalam tradisi Jawa asli, Srada hanya dilaksanakan satu kali untuk satu orang setelah kematiannya mencapai 12 tahun hitungan Jawa. Rajapatni yang dimaksud adalah Putri Gayatri, putri bungsu Raja Kertarajasa yang mangkat pada 1350 M. Upacara Srada dilaksanakan selama tujuh hari berturut-turut. Lambat laun Srada menjadi tradisi masyarakat Jawa ketika itu. Pada hari-hari tertentu, mereka membawa sesaji yang terdiri dari hasil panen dan makanan untuk dibawa ke Punden (makam leluhur) hingga dilarung ke Laut sebagai perlambang puji syukur pada Sang Hyang Widi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa). Ketika Islam masuk ke tanah Jawa sekitar tahun 1.300, para pendakwah yang lebih dikenal dengan Wali Songo merasa harus berhadapan dengan kultur masyarakat yang sangat kental akan tradisi termasuk upacara Srada tersebut. Kala itu para Wali terutama Raden Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang) berusaha agar Islam dapat diterima oleh masyarkat Jawa dengan kegembiraan dan tanpa pemaksaan. Para Wali Songo dalam melakukan syiarnya melakukan pendekatan persuasif, mereka menciptakan sesuatu sebagai daya tarik massa.

 Para Wali berusaha untuk tetap menghormati segala sesuatu yang sudah menjadi tradisi para penganut ajaran Hindu maupun masyarakat yang belum memiliki agama. “Kuatnya keyakinan masyarakat akan tradisi membuat para Wali Songo menggunakan cara pendekatan (menyentuh batin) dengan memasukan nilai-nilai Islam ke dalam tradisi yang dianut oleh masyarakat Jawa. Sebab jika menyeru masyarakat Jawa langsung dengan ketegasan syariat Islam, pasti dakwah para Wali Songo akan mendapat penentangan dari masyarakat Jawa waktu itu ,” Pada saat iman masyarakat sudah mantab memeluk agama Islam, mantra-mantra kepada para arwah leluhur saat upacara Srada di Desa Singkal, Kediri oleh Wali Songo diganti dengan bacaan Tasbih, Tahmid dan Takbir yang dirangkai dengan bacaan surat-surat pendek dari Al Qur’an dan dilestarikan hingga sekarang. Tumpeng Dan Ingkung. Ciri khas Sadranan/Nyadran di Temanggung,Wonosobo, Banyumas, Magelang dan sekitarnya adalah membawa makanan yang berupa Tumpeng, Inkung Ayam dan sayuran masak. Hal tersebut tak lepas dari sejarah silam yang terjadi ketika Wali Songo memerangi Kanibalisme dari para penganut aliran Bhairawa Tantra. Bhairawa Tantra adalah sekte rahasia dari sinkretisme antara agama Budha aliran Mahayana dengan agama Hindu aliran Çiwa. Sekte ini muncul kurang lebih pada abad ke-6 M di Benggala sebelah timur. Dari Benggala kemudian tersebar ke utara melalui Tibet, Mongolia, masuk ke Cina dan Jepang. Sementara itu cabang yang lain tersebar ke arah timur memasuki daerah Asia Tenggara, termasuk ke kawasan Dieng, Indonesia. “Bhairawa Tantra adalah bentuk aliran pangiwa (kiri) dari interpretasi ajaran Tantrayana. Sekte ini menyimpang dari ajaran Pancamakara pada Kitab Kali Mantra karena bukan reperentasi ajaran Budha atau ajaran Hindu,”. Salah satu ritual dari Bhairawa Tantra dikenal dengan nama Pancamakarapuja. Saat melakukan upacara Pancamakarapuja, para penganut pangiwa itu berkumpul di sebuah tempat pembuangan mayat yang disebut Ksetra. Mereka membentuk sebuah cakra atau lingkaran sambil membawa Tumpeng. 

Lalu, akan dilakukan 5 ritual yang disebut Mo Limo, yaitu Mamsa (daging), Matsya (ikan), Mada (mabuk), Maithuna (bersetubuh) dan Mudra (meditasi). Ritual Pancamakarapuja akan diawali dengan prosesi memakan daging dan ikan secara ramai-ramai. Kemudian mereka menari-nari dan minum hingga mabuk. Dalam keadaan sakau, para penganut Bhairawa Tantra akan melakukan persetubuhan secara massal. Upacara diakhiri dengan meditasi, ketika tubuh mereka telah kehilangan nafsu birahi. “Pada tingkatan khusus, daging, ikan dan minuman dalam ritual Pancamakarapuja digantikan dengan mayat, ikan suro dan darah manusia yang dibunuh sebagai persembahan,”. Penganut Bhairawa Tantra ini sangat anti terhadap Islam bahkan penganut Hindu dan Budha pun dimusuhi dan para pemuka agama-agama tersebut dibunuh untuk dijadikan sesaji. Hingga seorang ulama dari Iran bernama Sayid Syamsudiin Al Bakir Al Farsi yang oleh masyarakat Jawa di kenal dengan nama Syeikh Subakir yang bertempat tinggal di Gunung Tidar. Sayid Syamsudin terlalu kuat untuk dihadapi oleh para pengikut Bhairawa Tantra sehingga mereka melarikan diri ke Banten dan Banyuwangi. 

 Di Banyuwangi penganut Bhariawa Tantra yang dipimpin Bajul Sengoro dan Minak Sembuyu kewalahan menghadapi Maulana Ishak yang datang dari Malaka dan Putri dari Minak Sembuyu, Dewi Sekardadu, dinikahkan dengan Raden Ishak.

Baca Juga

Dari pernikahan tersebut lahir seorang anak laki-laki bernama Muhammad Ainul Yakin (Sunan Giri). Para pengikut Bhairawa Tantra di Banyuwangi ternyata tidak semuanya menyerah. Mereka sebagian lari ke Bali dan sebagian lari ke Kediri. “Di Kediri mereka di hadang Sunan Bonang dan mengalami kekalahan sehingga semua pengikut Bhairawa Tantra bertaubat. Sunan Bonang masih mempersilahkan mereka tetap melakukan Pancamakarapuja dengan memakan Tumpeng namun meminum arak harus dihentikan. Persetubuhan di dalam upacara harus dihilangkan dan daging manusia diganti dengan daging ayam berbentuk Ingkung dan Mantra dalam upacara diganti dengan bacaan Dua Kalimah Syahadat,”. Maka dari itu, Tumpeng dan Ingkung Ayam bukan merupakan tradisi Hindu melainkan filosofi kemenangan syiar Islam terhadap tradisi Kanibalisme dari aliran Bhairawa Tantra. Oleh karena itu, sangat tidak bijak apabila ada pihak-pihak yang menganggap tumpeng dan ingkung ayam dalam Sadranan sebagai kemusyrikan. Oleh: Gus Muwafiq

MENGAPA ORANG JAWA TIDAK MANTU DI BULAN SURO?

Mengapa Orang Jawa Tidak Mantu di Bulan Suro?


Orang Jawa kalau Bulan Suro (Asyuro-red) tidak mantu (menikahkan anaknya) maka dianggap bid’ah. (Ada yang bilang) ini termasuk kesesatan karena menganggap bulan Muharaam (Suro) dihukumi haram untuk menikahkan anaknya. (Katanya) itu termasuk kesesatannya orang jawa. Ada yang bilang seperti itu dan banyak yang percaya. Akhirnya melanggar, Bulan Suro menikahkan anaknya. Padahal Bulan Suro itu, orang Jawa mengambil dari bahasa Arab Bulan Asyuro. Bulan Asyuro sama orang Jawa diambil belakangnya saja. Jadi bulan Suro. 

Orang Jawa itu kan senang mengambil belakangnya saja. Abdullah diambil belakangnya saja jadi dullah. Muhammad diambil belakangnya jadi Mad. Arifin jadi Ipin. Bulan Asyuro, sampai Jawa itu diambil belakangnya menjadi Bulan Suro. Begitu ganti Suro, orang Jawa tidak berani mantu. Hajatan nggak berani. Sampai memperbaiki pintu saja tidak berani. Itu benar atau tidak? Benar. Jadi ini termasuk keyakinanya orang jawa yang benar. Bila perlu mari kita lestarikan keyakinan semacam ini. Seperti kita tidak melupakan tanggal 12 Maulud, bulan kelahiran Nabi. Tanggal 27 Rojab, Isra’ mi’raj Nabi. Dan Bulan Suro cara untuk memperingatinya jangan mantu. Ajari anak cucu kita kalau Bulan Suro jangan mantu. Sebab kenapa? Kita itu orang Islam. 

 Pertama kali Islam turun itu di Makkah. (lalu) Pindah ke madinah. Di Madinah itu akhirnya Islam jadi besar. Dari Madinah Islam itu pindah ke mana? ke Basrah. Basrah itu daerah di luar bangsa arab. Daerah itu berada di sekitar Iran Irak. Negaranya namanya Persia. Dari Madinah yang di utus ke Persia itu Sayyidina Ali. Sayyidina Ali itu termasuk sepupu, mantu dan murid kinasih Rasulullah. Rasulullah pernah bersabda, “aku gudangnya ilmu, Ali pintunya.” Saking pinternya Sayyidina Ali. Disuruh keluar menghadapi orang Persia. Orang Persia itu pintar-pintar. Sayyidina Ali lalu boyong sama istrinya Siti Fatimah bawa anak dua, Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husen. 

 Di Basrah, Sayyidina Ali hidup berdampingan dengan masyarakat yang jelas bukan Islam. Hidup dengan rukun dan baik. Sampe orang Persia terkesima. Sampai ingin mengambil mantu putranya Sayyidina Ali. Akhirnya putranya Sayyidina Ali diambil menantu oleh raja Persia. Sayyidina Ali memberikan Sayyidina Husen. Terjadi pernikahan anak Raja Persia dan Sayyidina Husen. Akhirnya lama-lama karena sudah berkeluarga sudah jadi kerabat. Maka Raja Persia ini meninggalkan agama Majuzi. Islam berkembang di sana. Agama baru. Cuma (waktu itu) di Madinah terjadi konflik. Perebutan kekuasaan antara Bani Hasyim dan Bani Umayyah. Hasilnya Usman terbunuh. Begitu Usman meninggal, Sayyidina Ali disuruh pulang ke Madinah. Sayyidina Ali pulang. Di Madinah menggantikan Usman. Begitu menggantikan Usman, terjadi gejolak politik, sampai Sayyidina Ali terbunuh. Sebab Sayyidina Ali terbunuh, Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husen pulang ke Madinah. Begitu di Madinah, Hasan Husen menjadi masalah. Yazid bin Muawiyah merasa tersaingi maka terjadi intrik politik sampai Sayidina Hasan terbunuh kena racun. Tambah keras konflik dengan Yazid akhrinya Sayyidina Husen pulang ke Persia. Begitu dzuriyah Nabi di pimpin Sayyidina Husen pulang, Yazid merasa ini melarikan diri. Akhirnya Yazid mengirim pasukan. Yang dikirim ini pasukan perang. Untuk apa? Untuk menyusul Sayyidina Husen serombongan. Tanggal 9 Asyuro ketangkap di Padang Karbala. Dikepung. Dan akhirnya entah apa yang terjadi, terjadi pembantaian habis-habisan. Anak cucunya Nabi habis dibantai di situ tanggal 10 asyuro. Habis. Ludes banjir darah. Lha ini menjadi pertanda bahwa tanggal 10 bulan Asyuro adalah tahun duka cita kaum muslimin sedunia. Seluruh kaum muslimin berduka tanggal 10 Asyuro. Maka peristiwa ini tidak akan dilupakan sama orang Islam. Ada yang memperingati dengan menggunakan bubur merah putih. Merah tanda darah. Putih tanda tulang. Ada yang memperingati dengan membuat keranda-keranda lalu diarak keliling. Itu menandakan begitu banyaknya keranda waktu itu yang berisi mayat cucu-cucunya Nabi. Nah orang sini, memperingati Asyuro, terbunuhnya cucu-cucu Nabi, biar gak lupa, dikemas dengan santunan anak yatim. Jadi kalau bulan Suro orang Jawa tidak mantu, tidak perkara Nyi Roro Kidul mantu, bukan. Itu fitnah terkejam buat umat Islam indonesia. 

 Orang Jogja sendiri kalau Bulan Suro keliling Benteng sepuluh kali atau tujuh dengan tidak bicara. Saking sedihnya dengan berita duka itu, tanggal 10 bulan Suro jangan kebanyakan omong. Maka puasa bisu. Orang Solo melebur dirinya dengan kotoran kerbau. Itu dalam rangka, seperti ini kita itu, cucu-cucu Nabi wafat menunjukkan dukanya dengan mandi kotoran kerbau. Maka kadang orang yang tidak mengerti orang Jawa, itu menyalahkan. Islam indonesia itu disangka dan dituduh seperti bukan ajaran Islam dari Nabi. Kayak tumbuh sendiri. Selalu dikatakan bid’ah. Lihat ingkung ayam, bid’ah. Lihat tumpeng, bid’ah. Lihat orang tahlil, musyrik. Lihat orang baca sholawatan sambil berdiri, musrik. Sampai punya bendera, dikatakan musyrik. Termasuk Suronan, orang menganggap Suronan itu bidah, musryik, Nyi Roro Kidul mantu.

Baca Juga

Orang kediri yang memfitnah (membuat cerita) Nyi Roro Kidul mantu. Aslinya orang pati. Namanya Ngabdullah. Ikut Belanda, pindah Kediri berganti nama jadi Kiai Tunggul Wulung. Itu yang nulis kitab Sabdo Palon Noyo Genggong. Pernah dengar cerita Sabdo Palon? Itu cerita kalau lima ratus tahun ke depan, Majapahit akan bangkit lagi. Untuk menunjukkan bahwa Islam di indonesia itu terjadi karena menyerang Majapahit. 

 Padahal yang meruntuhkan Majapahit adalah Raja Kediri. Namanya Girindra Wardana. Anak cucunya Kertajaya, anak cucunya Jaya Katwang. Itu perang bebuyutan. Lha itu dibalik, sama Ngabdullah ini. Di balik kalau yang menyerang Majapahit itu orang Islam dari Demak. Akhirnya terjadi perjanjian, aku mimpin cuma 500 tahun. Setelah 500 tahun, Majapahit bangkit lagi, ditulis dengan tulisan Sabdo Palon Noyo Genggong. Itu karyanya dia. Akhirnya ornag percaya. Termasuk yang menulis cerita dalam bentuk serta bernama Darmo Gandul Gatoloco. Itu ya Ngabdullah. Termasuk yang buat cerita kalau Bulan Suro itu Ratu Kidul mantu. Itu banyak yang percaya. Termasuk Pak Harto (percaya). Kalau tidak tahu orang Jawa, orang Jawa selalu disalahkan. Padahal ini cara orang Jawa karena begitu hormatnya dengan kanjeng Nabi. Karena peristiwa itu (terbunuhnya cucu-cucu Nabi di Padang Karbala tanggal 10 Asyuro) tidak dilupakan. Asal usulnya, dari jalur itu. Maka orang itu diajari jangan sampai lupa. Kalau Bulan Suro, bulan duko (duka). 

Note: Tulisan ini merupakan hasil transkip ceramah Gus Muwafiq.

SAAT KEMATIAN ITU KIAN DEKAT ( Prof. B.J Habibie )

Ungkapan Hati BJ Habibie soal akhirat yang bikin merinding 8 Jan 2019 Pidato BJ Habibie viral. Mantan Presiden RI ini menuliskan tentang kisah hidupnya. 

 SAAT KEMATIAN ITU KIAN DEKAT. KALAULAH SEMPAT ? 

Renungan utk kita semua !!!! --------------------( by BJ Habibie ketika berpidato di Kairo, beliau berpesan "Saya diberikan kenikmatan oleh Allah ilmu technology sehingga saya bisa membuat pesawat terbang, tapi sekarang saya tahu bahwa ilmu agama itu lebih bermanfaat untuk umat .Kalo saya disuruh memilih antara keduanya maka saya akan memilih ilmu Agama." ) Sepi penghuni... Istri sudah meninggal... Tangan menggigil karena lemah... Penyakit menggerogoti sejak lama... Duduk tak enak, berjalan pun tak nyaman... Untunglah seorang kerabat jauh mau tinggal bersama menemani beserta seorang pembantu... 

 Tiga anak, semuanya sukses... berpendidikan tinggi sampai ke luar negeri... » Ada yang sekarang berkarir di luar negeri... » Ada yang bekerja di perusahaan asing dengan posisi tinggi... » Dan ada pula yang jadi pengusaha ... Soal Ekonomi, saya angkat dua jempol » semuanya kaya raya... Namun.... Saat tua seperti ini dia "merasa hampa", ada "pilu mendesak" disudut hatinya.. Tidur tak nyaman... Dia berjalan memandangi foto-foto masa lalunya ketika masih perkasa & enegik yg penuh kenangan Di rumah yang besar dia merasa kesepian, tiada suara anak, cucu, hanya detak jam dinding yang berbunyi teratur... Punggungnya terasa sakit, sesekali air liurnya keluar dari mulutnya.... Dari sudut mata ada air yang menetes.. rindu dikunjungi anak-anak nya Tapi semua anak nya sibuk dan tinggal jauh di kota atau negara lain... Ingin pergi ke tempat ibadah namun badan tak mampu berjalan....  

Sudah terlanjur melemah... Begitu lama waktu ini bergerak, tatapannya hampa, jiwanya kosong, hanya gelisah yang menyeruak... sepanjang waktu .... Laki-laki renta itu, barangkali adalah Saya... atau barangkali adalah Anda yang membaca tulisan ini suatu saat nanti_ Hanya menunggu sesuatu yg tak pasti... yang pasti hanyalah KEMATIAN. Rumah besar tak mampu lagi menyenangkan hatinya..._ Anak sukses tak mampu lagi menyejukkan rumah mewahnya yang ber AC... Cucu-cucu yang hanya seperti orang asing bila datang..._ Asset-asset produktif yang terus menghasilkan, entah untuk siapa .? Kira-kira jika malaikat "datang menjemput", akan seperti apakah kematian nya nanti. Siapa yang akan memandikan ? Dimana akan dikuburkan ?? Sempatkah anak kesayangan dan menjadi kebanggaannya datang mengurus jenazah dan menguburkan? Apa amal yang akan dibawa ke akhirat nanti? Rumah akan di tinggal, asset juga akan di tinggal pula... 

Anak-anak entah apakah akan ingat berdoa untuk kita atau tidak ??? Sedang ibadah mereka sendiri saja belum tentu dikerjakan ??? Apa lagi jika anak tak sempat dididik sesuai tuntunan agama??? Ilmu agama hanya sebagai sisipan saja..._ "Kalau lah sempat" menyumbang yang cukup berarti di tempat ibadah, Rumah Yatim, Panti Asuhan atau ke tempat-tempat di jalan Allah yang lainnya... "Kalau lah sempat" dahulu membeli sayur dan melebihkan uang pada nenek tua yang selalu datang...... "Kalau lah sempat" memberikan sandal untuk disumbangkan ke tempat ibadah agar dipakai oleh orang yang memerlukan..... "Kalau lah sempat" membelikan buah buat tetangga, kenalan, kerabat, dan handai taulan...

Baca Juga

Kalau lah kita tidak kikir kepada sesama, mungkin itu semua akan menjadi "Amal Penolong" nya ... Kalaulah dahulu anak disiapkan menjadi 'Orang yang shaleh', dan 'Ilmu Agama' nya lebih diutamakan Ibadah sedekahnya di bimbing/diajarkan & diperhatikan, maka mungkin senantiasa akan 'Terbangun Malam', 'meneteskan air mata' mendoakan orang tuanya. Kalaulah sempat membagi ilmu dengan ikhlas pada orang sehingga bermanfaat bagi sesama...

 "KALAULAH SEMPAT" Mengapa kalau sempat ? Mengapa itu semua tidak jadi perhatian utama kita ? Sungguh kita tidak adil pada diri sendiri. Kenapa kita tidak lebih serius? Menyiapkan 'bekal' untuk menghadap-Nya dan 'Mempertanggung Jawabkan kepadaNya? Jangan terbuai dengan 'Kehidupan Dunia' yang bisa melalaikan..... Kita boleh saja giat berusaha di dunia....tapi jadikan itu untuk bekal kita pada perjalanan panjang & kekal di akhir hidup kita. ( bagi yang menyebarkan catatan ini semoga menjadi sodaqoh ilmu & ladang amal Shaleh)_ Teruslah menjadi "si penabur kebajikan" selama hayat masih dikandung badan meski hanya sepotong pesan. Semoga Bermanfaat...🙏 Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie

PRESTASI BJ HABIBIE (PRESIDEN RI KE-3)

Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. 

 Prestasi BJ Habibie :

  1. Penggagas desain awal pesawat prototipe DO-31. Pesawat tersebut kemudian dibeli NASA. 

 2. Memiliki 46 hak paten di bidang aeronautika. 

  3. Meraih Von Karman Award pada 1992 setelah hak patennya digunakan oleh perusahaan-perusahaan pembuat pesawat terbang untuk memproduksi pesawat-pesawat mereka.

 4. Satu-satunya orang Asia yang meraih Edward Warner Award dari International Civil Aviation Organization (ICAO), penghargaan atas kontribusi pada penerbangan sipil.

 5. Dijuluki Mr Crack karena keahliannya menghitung crack propagation on random sampai ke atom-atom pada pesawat terbang.

  6. Penemu Teori Habibie, Faktor Habibie, serta Fungsi Habibie yang dikenal di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kedirgantaraan.

  7. BJ Habibie masuk dalam daftar 10 orang dengan IQ tertinggi sepanjang sejarah manusia. People With The Highest IQ Ever Recorded sbb :

BJ Habibie IQ 200
Isaac Newton IQ 190
Galileo Galilei IQ 165
Al Bert Einstein IQ 160

  8. Sebagai Menristek/ ketua BPPT

 9. Sebagai Dirut PT Dirgantara 

 10. Sebagai Arsitek N250 Pesawat tercanggih di Dunia 

 11. Sebagai Presiden RI ke 3 

 12. Saat Menjadi Presiden semua Menterinya beragama Islam 

13. Saat Menjabat Presiden Sukses Menurunkan Dollar dari 1 U$ = 15 000 menjadi 1 U$ = 7000 

 14. Sebagai Pemilik 46 Hak Paten dibidang Aeronautika ( di bidang Penerbangan ) yang menambah omset pribadinya ratusan miliyar perbulan dari Royalti yang didapat dari perusahaan Pesawat di seluruh dunia.


  Acara Televisi Yang menjadi kesukaannya adalah Menonton HAFIDZ CILIK INDONESIA DI RCTI dan mengundang 10 Peserta terbaik Hafidz Cilik ke rumah pribadinya di Patra Kuningan.

 Tahun 1999, pada pemilu yg hampir semua orang menganggapnya sebagai pemilu paling demokratis yg pernah diselenggarakan RI, Prof. B.J. Habibie sesungguhnya punya peluang besar untuk melanjutkan jabatannya sbg presiden. Beliaulah yg membuka keran demokrasi menjadi tanpa hambatan sehingga akhirnya pemilu 1999 itu sukses, lancar, demokratis terselenggara. Krisis moneter dilewati dgn baik, dollar tertekan tak berdaya di sekitaran Rp.9rb, setelah sempat mencapai Rp.15rb. Paling tidak, dua prestasi itu: dalam perkara demokrasi dan ekonomi, dan merupakan modal utama yg penting dan dibutuhkan oleh RI setelah masa-masa mencekam di sepanjang 1998, telah digenggam Prof. Habibie. Tapi ada satu cacat. Di masa beliaulah, Timor Timur lepas setelah referendum. Dan cukup satu noda itu bagi seorang Prof. Habibie, yg kini lebih nyaman kita panggil Eyang, menjadikannya tahu diri. Beliau merasa tak layak lagi menjadi pemimpin tertinggi di RI ini. Maka meski secara moral masih banyak yg mendukungnya untuk maju menjadi capres, beliau memilih menepi.

 Kiprah dan pengabdiannya yg telah memajukan dan mengangkat martabat RI selama orde baru khususnya dlm bidang dirgantara, menjadi tak bermakna apa-apa lagi gara-gara lepasnya Timor Timur di bawah kepemimpinannya. Masa kepemimpinan yg hanya melanjutkan masa bakti presiden sebelumnya.

Baca Juga

Tetapi, begitulah negarawan sejati. Cukup satu perkara kegagalan itu dlm mengelola negara, menjadikannya tahu diri. Dia merasa tak lagi layak menjadi pemimpin RI ini. Timor Timur adalah bagian RI yg dititipkan padanya, tetapi justru lepas olehnya. Maka menjadilah B.J. Habibie, setelah menyelenggarakan pemilu 1999 dgn sukses dan demokratis, lalu presiden telah terpilih, beliau menepi. Menjadilah Habibie, negarawan sejati. Menjadilah Habibie! Sejak saat ini, meski tak lagi aktif langsung dlm politik, beliau tetap memberikan darma baktinya kepada negeri ini. Menjadi inspirator kaum muda negeri ini. Menjadilah Habibie, inspirator. Cinta dan baktinya kepada bumi pertiwi tak pernah terkikis sedikit pun meski Jerman telah memberinya banyak hak2 istimewa untuk tinggal di negara maju tersebut. Eyang, tetaplah menginspirasi kami...  


Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) yang diperingati setiap tanggal 10 Agustus 🤗 Hakteknas pertama kali diselenggarakan pada tanggal 10 Agustus 1995 bertepatan dengan penerbangan perdana pesawat buatan anak bangsa yang diprakarsai oleh BJ Habibie, yaitu pesawat N-250 Gatot Kaca yang berhasil diterbangkan saat uji coba di Bandung menjadi tonggak sejarah Kebangkitan Teknologi Nasional. Pada tahun 2017 kembali diterbangkan jenis pesawat baru N-219. .


 Presiden ke-3 RI BJ Habibie Wafat

 Jakarta - Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, kabar duka datang dari Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie. Presiden ke-3 Republik Indonesia ini meninggal dalam usia 83 tahun. Habibie meninggal dunia pukul 18.05 WIB, Rabu 11 September 2019.

Kabar tersebut disampaikan Thareq Habibie. Ketua Tim Dokter Kepresidenan (TDK) Prof dr Azis Rani dalam keterangan resminya menyebut bahwa Habibie masuk RSPAD sejak 1 September 2019. Ia ditangani tim dokter spesialis dengan berbagai bidang keahlian, seperti jantung, penyakit dalam, dan ginjal. "Dalam perawatan sekarang diperlukan pengobatan yang komprehensif, mencakup berbagai gangguan organ yang terjadi," ujar Azis Rani, Selasa (11/9/2019) Sebelumnya, Presiden ke-3 RI ini sempat dirawat di Jerman setelah mengalami kebocoran klep jantung. Kabar kesehataannya yang menurun membuat sejumlah tokoh negeri ini mengunjungi BJ Habibie di RSPAD Gatot Subroto.

CARA PAHAMI NOGO TAHUN LAN , NOGO DINO DALAM HITUNGAN JAWA

Mungkin dari beberapa kalian, warga jawa khususnya jawa tengah dan jawa timur sudah tidak asing dengan istilah ini. Seperti Nogo Dino, dan Nogo Tahun.

Nogo Tahun yoiku ilmu kejawen adat jawa yang di gunakan untuk menghitung baik buruknya sesuatu yang akan kita lakukan. Tradisi ini biasanya sering di gunakan untuk menghitung jejodohan atau pernikahan, ngunduh mantu, pindahan rumah dll. Selain menggunakan istilah Nogo tahun perhitungan pernikahan biasanya juga memakai weton,dan pasaran. Untuk weton dan pasaran sudah di bahas di waktu yang lalu.

Sebenarnya untuk hitungan nogo tahun ada beberapa versi,namun kali ini yang saya share yaitu pelajaran yang saya pelajari dari bapak saya dan simbah saya. Apabila ada perbedaan ya di maklumi.

Menurut Kalender jawa bulan dalam setahun sering di namakan:
  • Suro
  • Safar
  • Mulud
  • Bakdomulud
  • Jumadil awal
  • Jumadil akhir
  • Rejeb
  • Ruwah
  • Poso
  • Syawal
  • Dzulkaidah
  • Besar.


Nogo = Naga. Yang dimana Naga ini berubah arah posisi setiap 3 bulan. Cermati Gambar berikut.


Apabila kita melihat gambar di atas. Bisa kita Simpulkan bahwa:
  1. Bulan Suro, Safar, Mulud = Naga tersebut berada di Arah Timur.
  2. Bulan BakdaMulud, JumadilAwal, JumadilAkhir = Naga tersebut berada di Arah Selatan.
  3. Bulan Rejeb, Ruwah, Poso = Naga tersebut berada di Arah Barat.
  4. Bulan Syawal, Dzulkaidah, Besar = Naga tersebut berada di Arah Utara.

Cara memahaminya bagaimana,??
Contoh:
Ketika kalian mau menikah atau mau ngunduh mantu atau temon besan, antara rumah kalian dengan pasangan anda, beda kecamatan ataupun beda desa. Nah coba pastikan arah tempat tinggal pasangan kalian itu berada di arah mana kalau di lihat dari tempat tinggal kalian. 
Sedikit contoh, rumah kalian desa (A) dan rumah pasanganmu desa (B). Arah kedua tempat itu yaitu Timur ke barat dan sebaliknya. Rumah pasanganmu di arah timur kalau di lihat dari rumah tempat tinggalmu. Dan tempat tinggalmu berada di arah barat kalau di lihat dari tempat tinggal pasanganmu. 

Kita terapkan pada gambar di atas. Bulan yang berada di arah timur yaitu, Suro ,Safar ,Mulud. Dan bulan yang berada di arah barat yaitu Bulan Rejeb, Ruwah, Poso. Berati untuk kalian yang mau ngunduh mantu  untuk menghindari bulan bulan tersebut.

Cara mudahnya begini anggap saja ketika bulan Suro, safar, mulud. Mulut naga berada di Timur menghadap ke barat. Kalian jangan ngunduh mantu ke tempat pasanganmu di bulan itu. Sama saja ada mulut naga di timur kok kalian dari arah barat jalan ke timur. Ya kalian nanti kemakan oleh naga. Begitupun sebaliknya.

Maka apabila sesuai contoh di atas kalau pingin ngunduh mantu bisa di tarik kesimpulan:
  • Bulan yang di Hindari : Suro, Safar, Mulud dan Rajab, Ruwah, Poso.
  • Bulan yang di  Sarankan : BakdaMulud, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, dan Syawal, Dzulkaidah, Besar. 

Baca Juga

Lain kesimpulan apabila tempat tinggal kalian dan pasangan kalian di posisi Utara ke Selatan atau Selatan ke Utara. Apabila di posisi ini maka:
  • Bulan yang di Hindari : Suro (Bulan naas), Bakdamulud, Jumadil Awal, Jumadil Akhir dan Syawal, Dzulkaidah, Besar. (Karena di bulan ini Mulut naga berada di Selatan dan Utara. Untuk menghindari kemakan naga supaya memakai Bulan yang di sarankan.
  • Bulan yang di sarankan : Safar, Mulud, dan Rejeb, Ruwah, Poso.

Untuk yang berikutnya yaitu Kecocokan pasangan. Perhatikan Gambar berikut:
Berdasarkan gambar di atas contoh yang tidak di sarankan untuk menikah antara yang lahir pada hari. Yaitu:


  • Minggu dan Selasa / Senin dan Kamis. bagi kalangan orang yang paham bisa di sebut dengan Nyigar Kupat. Pernah lihat kupat yang di belah ke samping kan? Hal yang sudah banyak terjadi di lingkup masyarakat desa saya. Salah satu orang tua dari pihak pengantin pria dan wanita akan cepat meninggal. (kembali lagi ke Pati, jodoh, rejeki semua milik Gusti Alloh). Ini hanya srono kalau orang bilang. Kenapa masyarakat jawa masih menggunakan adat ini (termasuk desa saya) karena yang di cari sababiyahnya.
  • Selasa dan Senin / Senin dan Minggu / Selasa dan Kamis. Kembali ke gambar. Selasa dan Senin tidak di sarankan karena apa? Ada Hari Rabu di antara Hari tersebut. Orang sering menyebutnya Abot Sanggane. Kita ambil contoh pernah melihat orang mikul? Orang mikul berada di antara beban. Orang mikul itu ya rekasa. Banyak beban di kehidupannya. Begitupun untuk hari Senin dan Minggu. Diantara hari tsb ada hari Jumat. Dst.
  • Jumat dan Sabtu. Kedua hari tersebut juga bisa dibilang tidak cocok apabila akan menikah. Orang sering menyebutnya. Pathok Mejan. Coba lihat ke gambar antara hari Sabtu ke Jumat arahnya yaitu ngalor ngidul atau selatan ke utara. Pernah melihat kuburan. Di gundukan tanah kuburan sering terdapat dua patok. Hal yang biasa akan terjadi yaitu orang tua dari salah satu pasangan akan sakit sakitan lama, lalu meninggal.

Back To Top